Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Jejak Perjuangan Titus Brandsma Untuk Kebebasan Pers

14 Mei 2022   12:36 Diperbarui: 14 Mei 2022   12:38 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia membutuhkan seorang penulis dan jurnalis yang punya komitmen pada kebenaran

Jumat, 13 Mei 2022 adalah cerita pertama tentang perjalanan ke Roma. Ada ungkapan yang sudah umum dikenal yakni "ada banyak jalan menuju Roma." Ungkapan itu menjadi nyata saat awal perjalanan kami sejak kemarin. Diskusi kecil tentang melalui jalan mana ke Roma. 

Cerita perjalanan ke Roma memberikan beberapa poin refleksi:

 1. Tujuan perjalanan ke Roma

Perjalanan ke Roma hari ini  punya tujuan yang sudah direncanakan sejak bulan Februari 2022. Tujuan utama perjalanan kami ke Roma adalah untuk mengikuti konselebran bersama Paus Fransiskus dalam momen kanonisasi 8 orang yang oleh Gereja Katolik diakui sebagai orang kudus. 

 2. Sekilas tentang Titus Brandsma

Satu dari 8 orang yang akan digelar kudus pada Minggu 15 Mei 2022 itu adalah saudara dalam rumah ordo Karmel, Titus Brandsma. Titus Brandsma adalah seorang Karmelit asal Belanda. Pada puncak karyanya, ia tidak hanya sebagai imam, tetapi juga sebagai seorang profesor dan jurnalis. 

Pada masa perang dunia kedua di Eropa, Titus Brandsma punya komitmen pribadi yang begitu berani melawan rezim Nazi. Pada masa itu, Nazi melarang kebebasan berpendapat, bahkan melarang aktivitas pers dan para jurnalis. 

 3. Konteks politik kekuasaan pada 1942 di Eropa

Konteks politik anti kebebasan pers dan anti berita tentang kebenaran masa itu menyeret Titus Brandsma ke ruang hidup yang buram hingga duka. 

 Seluruh pergerakannya sebagai profesor dan jurnalis yang secara masif mengkampanyekan perlawanan terhadap rezim kekerasan, anti kebebasan pers dan anti kebebasan pendapat selalu dipantau oleh Nazi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun