Ade Armando bukan tipe seorang anak bangsa yang hanya mengandalkan rasa, tetapi ia mungkin satu-satunya dari kalangan akademisi yang mengandalkan nalar waras melawan radikalisme di Indonesia yang semakin tidak waras.
Di mana orang baik yang diterima tanpa makian di Indonesia? Kayanya susah. Peristiwa hari ini, bisa saja menjadi sinyal peringatan untuk beberapa yang lain-lainnya seperti Eko Kuntadi, Denny Siregar dan teman-temanya.
Waspada lah! Semakin kalian waras melalui narasi-narasi pencerahan yang cerdas, maka kalian semakin dibenci oleh orang-orang yang bisa saja punya tujuan untuk menggantikan Pancasila.
Jika pelaku pengeroyokan Ade Armando adalah kalangan mahasiswa, maka sangat jelas bahwa mahasiswa pun semakin tidak waras. Apa yang bisa diandalkan negeri ini, jika seorang dosen tidak dihargai keilmuannya, maka suasana kaos itu tidak akan mudah berakhir dalam sekejap.Â
Indonesia tanah air ku yang tercinta, kenapa masih ada kekerasan dan pemaksaan? Tulisan ini untuk melukiskan kenangan bahwa Ade Armando dan teman-temannya perlu dijaga #saveAdeArmando.
Salam berbagi, ino, 11.04.2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H