Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dilema Mahasiswa Indonesia Antara Demokrasi, Demonstrasi dan Radikalisme

11 April 2022   14:01 Diperbarui: 11 April 2022   14:03 1274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia bisa saja menjadi satu-satunya negara di Asean yang cukup mapan dan stabil ekonominya hingga hari ini. Meskipun buih berita kekurangan minyak goreng sana sini. Tapi, siapa yang membendung minyak goreng? Lagi-lagi berbelit. 

Terasa jadinya, negeri ini bisa semakin dikuasai orang tidak waras. Kalau mahasiswa saja sudah ikut ditunggangi, maka apa yang bisa diharapkan lagi.

Mahasiswa sebagai generasi yang kritis dengan basis ilmu pengetahuan dan kebenaran sudah gampang diseret oleh kepentingan politik partai tertentu, maka hal itu sama dengan mahasiswa gampang diajak kompromi melupakan demokrasi. 

Kalau diperhatikan lebih serius lagi, maka isu-isu sentral yang mesti dilawan mahasiswa itu bukan presidennya, tetapi isu Radikalisme di Indonesia dan korupsi. Nah, kalau saja isu-isu itu gampang dipetieskan, maka sangat mungkin bahwa tidak sedikit mahasiswa yang mungkin terlibat dalam jaringan radikalisme. 

Mungkin perlu diselidiki lebih dalam lagi. Kalau toh benar, maka pemerintah perlu bekerja keras, karena mahasiswa kita adalah generasi masa depan Indonesia. Generasi masa depan yang mestinya hidup sesuai Pancasila dan UUD 1945 tidak boleh ditunda dan dilupakan dalam proses formasi cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Prioritas keamanan bangsa menjelang G20

Indonesia perlu waspada menjaga ketat situasi bangsa ini sebelum G20. Jika kondisi bangsa tidak aman, maka hal itu akan sangat memalukan sekali bangsa kita semua. 

Ya, kalau pemimpin dunia yang berencana datang, toh membatalkan perjalanan ke Indonesia hanya karena alasan demo-demo tidak waras itu yang berujung anarkis. Keamanan bangsa semestinya menjadi prioritas kita semua menjelang G20 nanti.

Marilah para mahasiswa, sadarlah bahwa kalian perlu waktu untuk belajar lebih jauh dan dalam lagi. Belajar mencintai NKRI lebih dari provokasi dan bayaran tunggangan sehari. Kalian hendaknya kritis dan tegas. Kalian perlu punya sikap batin yang anti kompromi dengan korupsi. Marilah perlu menolak anarkis yang bisa menyemburkan asap, bara dan api. 

Menciptakan wajah kota tanpa balutan asap dan nyala api di antara kerumunan dan sorak teriak tuntutan itu sama dengan mengubah sejarah. Sejarah tentang mahasiswa era Metaverse yang kritis.

Keluhan dampak krisis Krisis Rusia-Ukraina bukan cuma bangsa kita, tetapi hampir seluruh dunia, tetapi kenapa kalian semakin menambah riuh kekacauan di negeri tercinta ini. Semestinya kalian tanam kaki menjaga bangsa ini bebas dari radikalisme, bebas dari korupsi, bebas dari tindakan anarkis.

Jokowi dan keberanian membantah asing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun