Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ada 5 Kebijakan Praktis di Tengah Kebijakan Umum Eropa Tanpa Masker

7 April 2022   03:03 Diperbarui: 8 April 2022   01:02 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasanya tidak nyaman, jika tanpa masker bukan? Saya akhirnya berpikir bahwa semuanya karena kebiasaan. Orang bisa karena biasa. Ya, mengenang saat pertama tanpa masker dan tersenyum pada bumi.

Tapi, di musim semi di Jerman, kalau jogging pagi, saya tetap suka memakai masker. Rasanya sih lebih nyaman dan hangat. Rupanya masker sudah beralih fungsi menjadi seperti sarung mulut yang menghangatkan bibir.

Bisa juga kalau diperhatikan sebenarnya melalui masker ada nilai hematnya. Bisa saja kaum perempuan tidak perlu banyak berdandang bukan? Siapa saja yang akan melihatnya. 

Siapa juga yang lihat? Tapi, tetap jangan lupa sikat gigi lho. Nah, ini cuma candaan ringan pasca pandemi. Oh baru-baru ini, saya menerima pesan dari seorang teman kursus saya orang Jerman, katanya begini, "Denken immer positif, bleiben immer negatif atau berpikir selalu positif, tetaplah selalu negatif. 

Refleksi kecil: belajar menjaga kesehatan diri dan orang lain

Ya, pandemi covid 19 telah mengubah kebiasaan-kebiasaan manusia hingga mengubah ritme kehidupan banyak orang dan bahkan institusi pun berubah gaya dan caranya.

Tanpa disadari, kita telah banyak sekali belajar dari pandemi covid 19 itu; belajar menjaga kesehatan diri, keluarga dan semua orang. Belajar membatasi diri dan menutup mulut. 

Belajar menjaga jarak dengan sesamanya, tetapi masa pandemi ini ditemukan pula bahwa orang begitu intensif mendekatkan diri dengan Tuhannya dan juga dengan orang-orang yang jauhnya darinya.

Pandemi memang belum sepenuhnya berakhir, namun sudah terbukti bahwa manusia telah berjuang merawat kehidupannya. Manusia telah masuk ke dalam perangkap konsep tentang pentingnya nilai kehidupan manusia. 

Berjuang untuk tetap hidup di tengah kematian berjuta-juta orang di seluruh dunia karena pandemi covid 19 itu sendiri. 

Hidup ini sungguh berarti, karena itu orang selalu memperjuangkannya tidak hanya kemarin, tetapi hari ini dan nanti.

Demikian beberapa hal yang perlu tetap diperhatikan di tengah kebijakan umum tanpa masker. Kebijakan-kebijakan praktis yang dibuat sendiri bisa sangat menolong dan bermanfaat. Saya yakin bahwa tidak lama di Indonesia akan berlaku aturan yang sama seperti di Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun