Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bias Perang Rusia-Ukraina dan 7 Dampaknya bagi Jerman

25 Maret 2022   02:00 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:02 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bias perang Rusia-Ukraina dan 7 dampak bagi Jerman | Dokumen diambil dari: kinder.wdr.de

Tidak hanya ada perang senjata antara Rusia vs Ukraina, tetapi ada pula perang ekonomi dunia yang sedang berlangsung mulai menyebar dan mengglobal.

Semenjak agresi militer Rusia pada 24 Februari sebenarnya dampak krisis kedua negara itu langsung terasa di Jerman. Perang bagi generasi milenial mungkin tidak lebih dari pengetahuan yang diperoleh melalui dunia perfilman saja.

Tentu tidak seperti itu bagi generasi yang berusia 70 tahun ke atas. Masih ada banyak sekali orang-orang Jerman yang mengalami tragisnya perang dunia kedua saat itu.

Perang itu bisa mengganggu secara psikologis orang yang trauma perang

Saya masih ingat pada tanggal 25 Februari 2022 lalu, saya mengunjungi orang-orang Jompo di tempat kerja saat itu. Hari itu lumayan cerah, meski sedikit dingin. Semestinya tidak punya alasan untuk bersedih.

Akan tetapi, hari itu saya menjumpai lebih dari 15 orang penghuni panti Jompo itu yang pernah mengalami secara langsung, bagaimana peristiwa perang dunia kedua waktu itu.

Kata perang yang disebut ulang saja terasa seperti jari tangan sedang teriris pisau. Kelima belas orang itu menangis begitu spontan. Mereka terdiam dan sambil mengenang kembali semasa mereka menjadi anak kecil yang lapar saat itu.

Mereka menangis mengenang saat mereka ditinggal sang ayah yang harus menjalani dinas kemiliteran. Menangis karena melihat ibu dan ayah mereka dipaksa kerja tanpa digaji.

Tidak hanya itu, kemudian pada malam hari diculik dan dipenjarakan. Sebagai anak kecil ketika itu, apa yang bisa dilakukan. Mereka mendekam di dalam ruang di bawah tanah tanpa punya fasilitas kehidupan yang mencukupi.

Mengenakan pakaian yang sama, makan cuma seadanya dan tidak bisa menikmati tidur yang enak. Terndengar bunyi dentuman bom yang meluluhlantakkan bangunan rumah mereka.

"Oh je, Krieg ist immer schlimm" atau oh je, perang itu selalu buruk, kata seorang oma Knowikz yang sudah berusia 93 tahun. Ketika saya menunjukkan satu video pendek tentang seorang tentara Ukraina yang sedang pamitan pada anaknya, oma itu begitu menjadi-jadi menangis.

Saya akhirnya meminta maaf bahwa saya tidak bermaksud supaya dia kembali sedih, tetapi cuma mau mengatakan bahwa kenyataan perang itu bisa saja sama buruknya dulu dan sekarang ini.

Bias perang Rusia-Ukraina dan 7 dampak bagi Jerman | Dokumen diambil dari: kinder.wdr.de
Bias perang Rusia-Ukraina dan 7 dampak bagi Jerman | Dokumen diambil dari: kinder.wdr.de

Pengaruh pada bidang Ekonomi Jerman

Media Nasional Jerman, tagesshau.de baru-baru ini sudah merilis terkait konsekuensi serius perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian Jerman saat ini.

Ada beberapa dampak yang sudah masuk dalam konsumsi media saat ini:

1. Perang Rusia-Ukraina  secara signifikan mengubah kondisi konsep geopolitik dan ekonomi

Secara signifikan krisis Rusia-Ukraina telah mengubah kondisi konsep geopolitik dan ekonomi, terutama untuk Eropa secara keseluruhan, (ändert die geopolitischen und ökonomische Rahmenbedingungen), tandas Dekabank.

Perubahan atmosfer geopolitik mulai terasa ketika pembicaraan tentang lobi politik Kanselar Jerman, Olaf beberapa waktu lalu, ternyata tidak punya dampak besar bagi hubungan geopolitik Rusia-Ukraina.

2. Prospek pertumbuhan ekonomi Jerman memburuk 

Penurunan prospek ekonomi Jerman itu mulai terasa. Dampak dari konflik Rusia-Ukraina telah memperkuat gangguan  rantai pasokan yang ada dan tekanan inflasi (Gagasan dari para ekonom Jerman) 

Pertumbuhan ekonomi saat ini hanya mencapai 3,5 % dari sebelumnya 4,4 %. Itu berarti perang Rusia-Ukraina sudah menurunkan pertumbuhan ekonomi Jerman sebesar 0,9 % dalam sebulan ini.

Kita bisa bayangkan saja betapa besarnya pengaruh perang Rusia-Ukraina itu bagi Jerman. Jika krisis itu masih berlangsung, maka sudah dapat dipastikan bahwa produksi mobil di Ukraina juga akan mengalami kemacetan. 

Oleh karena itu, sebenarnya tidak sedikit terpaan  dari sudut pandang makro ekonomi bagi Jerman, nyaris 1 %. Bisa dibayangkan negara-negara sedang berkembang saja mengusahakan pertumbuhan ekonomi senilai 0,9 % itu sudah tidak mudah.

Satu negara berhenti beroperasi di jalur perakitan mobil VW, BMW, Opel dan lain sebagainya saja sudah berapa kerugiannya. Saya kira Jerman pasti sangat mengalami dampak ekonomi dari perang Rusia-Ukraina.

3. Kemungkinan penangguhan bahan mentah dari Rusia

Penangguhan bahan mentah dari Rusia akan diberhentikan sebagai bias dari sanksi ekonomi balasan. Oleh karena itu, penangguhan bahan mentah itu dapat menjadi faktor pemicu dari resesi jangka pendek di Eropa Barat. 

Ralph Solven, kepala ekonom Comerzbank sebagaimana dikutip Tagesshau.de menandaskan bahwa dalam kasus penangguhan bahan mentah itu bisa saja membuat ekonomi Jerman jatuh ke dalam resesi, meskipun "kondisi ekonomi umum sangat baik."

4. Pelayanan logistik

Pelayanan logistik seperti Deutsche Post, DHL tidak lagi mengangkut kiriman ke Rusia. Bahkan layanan ke Ukraina dan dari Ukraina pun sekarang dihentikan. 

Kehilangan pelayanan logistik sama dengan kehilangan aksi pasar antar negara yang bisa dilakukan melalui transportasi darat dan udara.

5. Di bidang penerbangan 

Lufthansa tidak lagi melayani penerbangan ke Rusia bisa menjadi rujukan pembicaraan tentang dampak perang Rusia-Ukraina. Bahkan produsen  pesawat Airbus dan Boeing telah menghentikan layanan pengiriman ke maskapai Rusia, maskapai tidak lagi mengirim dan menerima suku cadang, bahkan dukungan teknis pun dihentikan.

Lebih dari itu, ternyata perusahan leasing pesawat terbesar di dunia, tidak leasing melalui kesepakatan dengan maskapai penerbangan Rusia.

Tampak sekali bahwa dampak ini tidak hanya menerpa Jerman, tetapi juga sudah menerpa banyak sekali negara-negara di Eropa dan tentu saja berdampak kepada perekonomian Rusia.

Meskipun demikian, saya percaya bahwa Rusia sudah mempertimbangkan semua dampak itu jauh sebelumnya secara matang sebelum agresi militernya pada 24 Februari lalu. 

6. Kekhawatiran terkait perang Nuklir di Barat semakin meningkat

Melalui kekhawatiran itu sebenarnya di Jerman sendiri sudah menjadi topik bahasan media-media Jerman. Kemungkinan yang bisa diprediksi oleh banyak ahli perang saat ini adalah bahwa jika perang Rusia-Ukraina meningkat, maka kemungkinan perang nuklir akan menjadi kenyataan.

Ahli Nuklir Jerman baru-baru ini mengungkapkan keyakinannya bahwa senjata nuklir adalah senjata pencegahan untuk membatasi campur tangan negara-negara lain dalam perang Rusia-Ukraina.

Artinya jika perang Rusia-Ukraina semata-mata perang antara kedua negara itu, maka sungguh tidak mungkin bagi Rusia untuk mengerahkan senjata nuklir mereka. 

Namun, sebaliknya jika ada pihak lain yang mendukung Ukraina, maka sangat mungkin perang saat ini akan menjadi peluang untuk penggunaan nuklir nantinya. 

Isu penggunaan nuklir tidak lain adalah sinyal peringatan kepada Barat dan Nato tentunya dari Putin agar segera menjauh dalam usaha mendukung Ukraina, demikian inti tandasan dari pakar militer Profesor Carlo Masala dari Universitas Bundeswehr di München (bdk. tageschau.de 2/03/2022).

Meskipun demikian, kecemasan itu sudah menjadi konsumsi publik dan tentu dampak tidak langsung seperti sudah menghembuskan nafas ketakutan kepada publik.

7. Meningkatnya beban tanggung jawab sosial terkait pengungsi (Flüchtlinge) Ukraina

Jerman sejak beberapa tahun lalu memang sangat bekerja keras atas nama kemanusiaan menerima pengungsi dari Suriah, Iran dan Afganistan yang punya pengalaman dan kenyataan lari dari perang di negara mereka.

Media handelsblatt.com merilis data tentang biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah Jerman. Sejak tahun 2015 Jerman sudah punya opsi politik untuk menerima pengungsi dan mendukung program pendidikan, integrasi mereka. Pada tahun 2018 dinyatakan bahwa ada sekitar 7, 5 milliar euro.

Tidak hanya itu ada 15,5 miliar euro dikeluarkan saat negara bagian tidak berkontribusi, pengeluaran itu termasuk untuk urusan  kontrol perbatasan dan peradilan. Sedangkan ada 7, 9 miliar euro dipakai untuk memerangi penyebab penerbangan. 

Oleh karena itu, pada tahun 2018 total dana untuk pengungsi di Jerman sebesar 23 miliar euro. Nah, berapa besar dana untuk pengungsi Ukraina?

Saat itu Jerman berurusan dengan jumlah pengungsi sebesar 246.000 dari pelarian perang Rusia-Ukraina. Coba bayangkan berapa besar biaya yang akan dikeluarkan untuk pengungsi sebanyak itu. (bdk. mediendienst-integration.de) Jumlah pengungsi itu berkisar dalam sebulan ini dari 24 Februari sampai 24 Maret 2022.

Saya percaya Jerman tidak beda jauhnya dengan negara-negara lain di Eropa mengalami dampak-dampak langsung dan tidak langsung saat ini. 

Akan tetapi, oleh karena opsi keberpihakan Jerman untuk menerima pengungsi di satu sisi, dan juga menjaga kestabilan ekonomi mereka pada sisi lainnya, maka sangat bisa diprediksi bahwa dalam waktu dekat ini akan ada peningkatan harga barang-barang kebutuhan masyarakat.

Oleh karena situasi itu, maka sangat penting bagi Indonesia untuk waspada, sekurang-kurangnya usaha kreatif anak bangsa tetap perlu diperhatikan sambil pemerintah terus memberi semangat kepada UMKM dan basis produksi pangan lokal tanah air.

Demikian beberapa ulasan terkait bias dampak perang Rusia-Ukraina yang dirasakan di Jerman saat ini. Dampak itu tidak hanya terasa dalam percakapan sehari-hari bersama dengan orang-orang lanjut usia yang pernah mengalami perang dunia kedua, tetapi juga secara umum dalam kaitannya dengan sajian media-media rujukan utama di Jerman. Pada prinsipnya ada dampak psikologis yang dirasakan dan juga dampak ekonomi dalam berbagai bidang hubungannya.

Salam berbagi, ino, 25.03.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun