Di Flores tumbuh 2 jenis Passiflora foetida yakni jenis Passiflora foetida yang daunnya sedikit lebih lonjong dan panjang sekitar 5-6 cm, dan jenis Passiflora foetida dengan daun pendek dan sedikit melebar 3-4 cm dan panjangnya sekitar 3-4 cm.Â
Jenis pertama yang memiliki daun panjang menghasilkan bunga yang berwarna merah muda, sedangkan jenis daun pendek memiliki bunga putih.Â
Apakah perbedaan itu mengindikasikan genus jantan dan betina? Bisa saja ada perbedaan jenisnya. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian lebih jauh lagi. Sekurang-kurangnya kedua jenis itu hidup liar di hutan Flores.
Aspek yang tidak boleh lupa dibahas adalah tentang selaput yang melindungi buahnya. Bagi saya Passiflora foetida punya karakter proteksi yang luar biasa.
Melalui struktur bunga Passiflora foetida itu sendiri, terbentuk suatu selaput luar yang punya fungsi membungkus buahnya. Bungkusan selaput itu tentu sangat halus, namun efektif berfungsi melindungi serangan semut.Â
Semut yang berusaha menggigit buah Passiflora foetida sudah pasti akan terjaring selaput luar itu. Menurut saya, selaput yang membungkus buah Passiflora foetida adalah sebuah penapis yang berfungsi menjaga proses kematangan buah.
Selama buah Passiflora foetida belum matang, selaput itu tetap saja membungkus buahnya. Kebanyakannya setelah buah itu matang dan berubah warna hingga kuning kemerah-merahan, selaput itu melepaskan dirinya dan tersingkaplah buah Passiflora foetida yang indah dan menawan.
Passiflora foetida bukan saja bisa dimakan manusia, tetapi juga jenis semut dan khususnya burung pipit sangat menyukai Passiflora foetida.Â
Apa yang bisa dipelajari dari Passiflora foetida?