Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Passiflora Foetida dan Spiritualitas "Penapis" di Era Digital

22 Maret 2022   08:04 Diperbarui: 23 Maret 2022   22:42 1633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fungsi untuk melindungi buah yang masih muda dan memfilter segala yang berdampak buruk, barangkali tema penting di era digital ini.

Apa yang terjadi di luar secara terbuka sebenarnya bisa dinikmati semuanya dan secara bebas, namun orang perlu ketahui bahwa tidak semua hal itu baik untuk suatu kehidupan yang bisa menghasilkan buah kebaikan.

Oleh karena itu, siapa saja perlu kritis memfilter segala informasi dan apa saja yang didengar, dibaca dan dilihatnya. Apalagi jika seseorang itu belum cukup matang menghadapi realitas kehidupan ini.

3. Terbuka pada kenyataan lain

Passiflora foetida tampak tidak menyembunyikan dirinya untuk dilihat dan bisa dinikmati oleh orang lain. Bahkan pada buahnya saja dibangunkan sistem selaput yang berjarak.

Kenyataan berjarak atau dalam bahasa Ende, nggerengganda merupakan sisi positif tentang membuka diri pada kenyataan lain. Ya, sudah pasti tumbuhan Passiflora foetida menunjukkan keterbukaan kepada cahaya matahari, dan udara.

Keterbukan itu tidak lain bagi saya merupakan ungkapan inspiratif tentang keterbukaan membangun hubungan dengan kosmos, alam kehidupan dan lingkungan. Tentu saja dari sudut pandang manusia, keterbukaan itu memberikan pengertian tentang buah yang matang dan atau masih muda.

Kisi-kisi pada selaput halus itu menjadi ciri khas dari peluang membuat pertimbangan terkait keadaan buah yang layak dipetik dan dimakan. Ya, sebuah keterbukaan yang merujuk pada kemampuan observasi manusia, sebelum mengambil suatu konklusi.

Demikian ulasan terkait Passiflora foetida atau nggerengganda yang ternyata hidup juga di Indonesia, khususnya di Flores dan di daerah-daerah lainnya. Konfirmasi tentang tempat tumbuh spesies Passiflora foetida menjadi jelas, tidak hanya terkait tempat hidupnya, tetapi juga jenis dan pesannya bagi kehidupan manusia.

Saatnya kita belajar dari tumbuhan dan dari alam yang hidup bersama dengan kita. Alam dan tumbuhan berbicara begitu jujur dan jelas tentang apa yang selalu dianggap penting oleh manusia. Mari belajar menapis dan berbagi. 

Salam berbagi, ino, 22.03.2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun