Nah, inilah yang saya maksudkan spiritualitas mengevaluasi diri dalam proses menulis. Seseorang bisa mengenal dirinya sendiri ketika menulis, secara khusus ketika menentukan tujuan apa dari hal yang mau ditulisnya.
3. Proses menangkap ide-ide dan pembatasan ide
Proses menangkap ide-ide dan pembatasan ide dalam menulis itu merupakan suatu proses yang penting. Cukup sering terjadi bahwa seorang penulis digoda dengan berbagai ide.Â
Kebanyakan ide yang tidak sejalan dengan ide awal, sering pula mengganggu fokus pesan dari sebuah tulisan.Â
Pada prinsipnya ide boleh saja banyak, yang penting tetap saja tersambung atau punya hubungan dengan tujuan dan gagasan awal.
Bukan tidak mungkin bahwa dalam proses menulis, seseorang lebih tertarik untuk mendalami ide baru, ketimbang mendalami ide yang sudah berjalan. Godaan untuk menghapus kembali tulisan selalu terjadi dalam proses ini.
Kadang terjadi bahwa setelah membaca kembali terasa tidak ada hal yang menarik, dan pada saat itu perlahan-lahan idenya beralih. Kalau harus demikian kapan bisa menyelesaikan satu tulisan?
Dalam kerangka spiritualitas mengevaluasi diri sebetulnya proses ini sangat bagus untuk membuka kesadaran pribadi sehingga memiliki kemampuan membuat batas antara hal yang memang dia perlukan saat ini dan mana hal yang tidak terlalu penting saat ini.Â
Kritis memilah-milah gagasan baru memang sangat efektif untuk mencapai tujuan.
4. Proses menentukan struktur tulisan