Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tegangan Politik Barat - Timur dan Dampak dari Invasi Militer Rusia

3 Maret 2022   04:25 Diperbarui: 8 Maret 2022   12:09 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tegangan barat timur dan dampak dari invasi militer Rusia | Dokumen tangkapan layar dari Ukraine In Crisis

Akankah Ukraina berubah menjadi negara boneka pro-Rusia?

Kalkulasi Putin yang sangat ambisius tentunya sangat jelas yakni menciptakan penyelesaian (fait accompli) agar pengambilalihan kekuasaan itu diterima oleh rakyat Ukraina dan negara-negara Barat.

Selain itu Putin telah memperhitungkan juga kemungkinan bahwa negara-negara Barat akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia cuma secara simbolis dan sama sekali tidak untuk mengeliminir Rusia dari perannya di siklus ekonomi global. 

Selanjutnya akan berjalan kembali normal, selain bahwa Ukraina semakin mengalami tekanan politik dan pengaruh Rusia yang terus merujuk kepada integrasi Ukraina ke Rusia.

Dukungan Jerman untuk Ukraina

Dalam keadaan ini, Eropa, terutama Jerman, tidak akan terlibat dalam restrukturisasi mendasar pasokan energi mereka dan sebaliknya tidak akan mengakhiri kesepakatan menarik dengan Rusia. Mengapa hal ini terjadi? 

Ya, ternyata Jerman sendiri membutuhkan pasokan gas dari Rusia sebesar 55 %. Meskipun demikian, sikap kritis pemerintah Jerman sangat jelas berpihak pada Ukraina. Olaf secara jelas pada Jumat, 25 Maret 2022 secara tegas menyatakan dukungannya sebesar 100 milliardär euro untuk peningkatan alutsista, yang secara tidak langsung berdiri untuk mendukung Ukraina sebagai warga Nato dan EU.

Putin barangkali juga berpikir bahwa oligarki di Rusia juga akan tetap tenang dan bahkan tidak memikirkan bagaimana menyingkirkan orang di Kremlin untuk kembali mengembangkan bisnis mereka.

Tentu tidak semudah itu. Pergulatan politik dan invasi militer belum mencapai tujuannya. Meskipun sudah bisa diduga bahwa militer Rusia sudah lebih banyak menggunakan kekuatan militer mereka, sementara itu rakyat Ukraina tidak akan berubah pikiran bahwa pasukan Rusia sebagai pembebas. 

Pada prinsipnya rakyat Ukraina akan tetap berdiri di samping presiden mereka dan selalu siap mendukung opsi dan kebijakan presiden mereka. Bahkan rakyat Ukraina akan terus berjuang menolak kehadiran pasukan Rusia di Ukraina. Jika keadaan seperti itu tidak menemukan titik akhirnya, maka sanksi ekonomi negara-negara barat dan Amerika akan menjadi kenyataan pahit untuk Rusia.

Gerakan perlawanan "bawah tanah" rakyat Ukraina

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun