Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perang, Kutukan untuk Rusia, dan Doa Damai

25 Februari 2022   01:39 Diperbarui: 25 Februari 2022   11:56 1602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kendaraan militer Ukraina melaju melewati Alun-alun Kemerdekaan di pusat kota Kiev, ibu kota Ukraina, Kamis (24/2/2022). Sirene serangan udara berbunyi di seantero Kiev ketika kota-kota di sekelilingnya dihantam serangan rudal dan artileri oleh Rusia.(AFP/DANIEL LEAL)

Gedung Putih dan Doa Bersama

Perhatian yang tidak kalah menariknya bahwa Joe Biden akan terus memantau situasi di Gedung Putih sepanjang malam dan akan diberi pengarahan oleh Tim keamanannya. 

Prediksi yang bisa saja datang adalah bahwa Joe Biden akan mengumumkan tindakan lebih lanjut Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Rusia atas agresi militer yang tidak benar itu terhadap Ukraina.

Joe Biden mengumumkan juga bahwa malam ini akan ada doa bersama mohon perdamaian dan doa damai bersama orang-orang Ukraina.

Satu hal yang pasti bahwa dampak dari agresi militer Rusia adalah kematian dan penderitaan yang dahsyat dan oleh karena itu Putin harus mempertanggungjawabkan itu semua kepada dunia.

Reaksi lebih lanjut datang dari Prancis yang menuduh Rusia ingin memaksakan perang di Ukraina. Prancis juga mengutuk keras strategi provokasi perang Presiden Rusia, Putin, sebagaimana disampaikan oleh Duta Besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviere.

China Mengharapkan Solusi Diplomatik

Badan Negara Rusia Tass menerbitkan surat-surat dari kepala Republik Rakyat China yang meminta bantuan Rusia untuk menghindari korban di antara penduduk yang damai dan bencana kemanusiaan di wilayah tersebut. 

Pada saat yang sama, mereka berterima kasih kepada Putin karena mengakui mereka sebagai negara merdeka. 

Duta Besar China untuk PBB, Zhang menaruh harapan bahwa China pintu solusi damai untuk masalah Ukraina belum sepenuhnya tertutup.

Demikian beberapa catatan yang dirangkum dari beberapa sumber berita Jerman tentang situasi terakhir krisis Ukraina dan Rusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun