Tampak begitu sederhana ucapan itu, namun sebenarnya di sana ada hubungan antara fungsi pelindung, keselamatan, kesehatan dan juga untuk tujuan mulia pendidikan.
Pohon sukun dan kabar gembira untuk para petani desa
Setiap tahun para petani mengamati baik-buruknya musim berkebun itu salah satunya dengan mengamati pohon sukun.Â
Jika pohon Susun berbuah banyak, maka kemungkinan besar panen akan berlimpah. Aneh bukan? Apa hubungannya?
Pohon sukun adalah juga pohon pembela para petani. Umumnya pada saat pohon sukun berbuah lebat, maka kemungkin binatang hutan sedikit sekali untuk merusakan kebun para petani.
Pohon sukun adalah pasokan makanan alam bagi binatang hutan dan satwa liar di sana. Tentu berbeda, ketika pohon sukun tidak banyak berbuah, maka risiko besar bagi para petani akan diserang hama binatang-binatang liar.Â
Oleh karena fenomena seperti itu, maka pohon sukun adalah juga pohon kesayangan para petani desa di sana. Tanpa secara langsung, pohon sukun melalui buahnya telah mengalihkan perhatian dan sasaran binatang hutan. Ya, suatu hubungan timbal balik yang berjalan secara natural dan indah antara alam dan manusia.
Pohon sukun itu pendukung kehidupan Luwak dan Kelelawar
Pada pohon sukun ditemukan ada aneka cerita. Tidak hanya pohon pembela kehidupan para petani, tetapi juga pohon sukun adalah pohon penopang kehidupan marga Luwak. Luwak adalah jenis binatang malam yang memakan tidak hanya kopi, tetapi juga buah dan biji sukun.
Sayangnya bahwa biji sukun yang dimakan Luwak belum bisa terkenal seperti kopi Luwak yang saat ini menempati posisi termahal di pasar Eropa.Â
Gimana caranya ya, agar biji sukun juga bisa dijual mahal kayak kopi Luwak? Kalau ada nama kopi Luwak, mengapa nggak ada juga sukun Luwak?