Kepuasan batin yang diperoleh secara langsung saat menulis tema-tema yang dianggap sulit adalah saat tulisan itu akhirnya bisa diselesaikan dan tidak dihapus atau dibuang.Â
Nah, ini pengalaman pribadi juga, beberapa judul dan barisan kalimat sudah bertengger pada kolom draft, namun akhirnya nggak bisa dilanjutkan, lalu dihapus.
Betapa puas batin ini jika toh tema yang sulit itu akhirnya bisa diselesaikan. Kepuasan batin seorang penulis diperoleh bukan saja semata-mata karena apresiasi dari sesama penulis, tetapi bahwa bahwa ia sudah melalui pergulatan sulit dan melampaui itu sendiri.
Pertanyaan sederhana: Pernah nggak teman-teman mengalami hal seperti itu? Mengapa ada kepuasan batin? Saya kira kepuasan batin itu berada pada dimensi yang sangat pribadi.
Hanya orang yang benar-benar mengalami bagaimana berjuang untuk menulis dengan sungguh-sungguh akan merasakan kepuasan batin terkait apa yang sudah ditulisnya.
Ya, akan lebih indah dan membahagiakan lagi kalau tulisan yang ditulis dengan susah payah, penuh perjuangan itu akhirnya dibaca teman-teman lain. Senang juga kan?
Nah, perasaan-perasaan seperti itu rupanya sangat manusiawi dan saya percaya setiap penulis punya ukuran kepuasan batinnya masing-masing. Ada yang puas kalau artikelnya selesai ditulis lalu bisa diposting. Ada yang puas kalau artikelnya bisa mencapai nilai tertinggi, ada yang puas kalau masuk kategori populer, headline dan lain sebagainya.
Kepuasan batin itu penting, sebab tanpa kepuasan batin orang tidak akan menikmati apa yang baik dari menulis itu sendiri. Â Menulis itu ternyata nikmat lho.
Demikian percikan catatan kecil pergulatan pribadi yang berawal dari kesulitan menulis tema "seluk beluk menstruasi" sampai pada gagasan penulis itu bebas gender dan bisa menemukan kepuasan batin saat menulis tema-tema yang sulit. Kenikmatan yang ekstra ada di sana, karena ada tantangan baru dan telah melampaui saat krisis takut menulis tema-tema yang sulit.
Salam berbagi, ino, 14.12.2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H