Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Ketidakhadiran dan Pesan yang Ditinggalkan Seseorang

30 November 2021   04:08 Diperbarui: 1 Desember 2021   05:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang bisa dipelajari dari cerita ini ternyata bahwa orang perlu mengendalikan pikiran yang membenarkan diri sendiri agar tidak jatuh ke dalam hal yang statis.

Demikian tiga jawaban atas pertanyaan bagaimana seseorang tahu bahwa teman atau saudara serumah itu tidak berada di rumah, meskipun tanpa ada informasi dari seseorang lain sebelumnya. Bagaimanapun juga perlu diperhatikan bahwa tiga hal di atas baru bisa dipastikan setelah lama hidup bersama dan sudah melalui pengamatan yang terus menerus. Ya, kualitas pengenalan seseorang terhadap yang lain bisa saja diukur dengan seberapa  detail seseorang mengenal kebiasaan-kebiasaan orang lain, bahkan dari kebiasaan yang di luar kesadaran orang lain itu sendiri. 

Saya percaya bahwa masih ada banyak sekali hal yang bisa menjadi petunjuk tentang kehadiran dan ketidakhadiran seseorang. Bahkan bisa juga dalam konteks hidup rumah tangga. Ketidakhadiran sama sekali tidak berarti tanpa pesan, jika orang sungguh mengenal siapa saudaranya atau siapa yang serumah dengannya. Nah, itulah yang bisa dinamakan misteri ketidakhadiran dan pesan yang ditinggalkan.

Salam berbagi, ino, 30.11.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun