Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kaka Watu, Bumbu Masakan Khas dari Alam Flores

21 November 2021   01:54 Diperbarui: 22 November 2021   02:32 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaka watu | Dokumentasi pribadi oleh Ino

Nah, saya jadi ingat suatu saat saya bersama orang-orang di kampung mengadakan kunjungan bersama ke suatu tempat bersejarah yang secara lokal dikenal oleh semua warga suku Paumere.

Dalam perjalanan itulah saya menemukan satu objek yang sudah sering diceritakan, namun belum pernah menemukannya. Objek yang saya rindukan itulah namanya Kaka watu.

Kaka watu dalam bahasa Ende berarti "yang lengket pada batu." Ya, tempat tumbuhnya saja sudah unik. Ia tumbuh di atas batu, dengan cara menempel begitu saja secara alamiah.

Kaka watu memiliki struktur daun bundar dengan satu sisi dekat tangkai sedikit melengkung. Bentuknya mirip seperti gambar "love" dalam ujaran anak-anak milenial.

Kaka watu bisa ditemukan dengan aneka warna. Ada yang terlihat warna merah pudar, lalu ada juga yang terlihat hijau dan sedikit kekuning-kuningan. 

Pada daun Kaka watu terlihat seperti ada serat yang mengalir ke pusat pada bagian tangkai. Daun Kaka watu terasa punya kandungan air. Bisa jadi itulah alasannya mengapa Kaka watu bisa bertahan hidup di atas batu.

Daun Kaka watu memiliki diameter sekitar 5-7 cm, dengan ketebalan daun sekitar 2 mm. Hidup berdampingan dengan lumut-lumut yang lengket pada batu. 

Nah, Kaka watu adalah jenis bumbu alam yang dipakai untuk menghadirkan cita rasa asam pada masakan aneka daging.

Tempat tumbuh Kaka watu selalu pada daerah yang lembab. Daerah pesisir kali merupakan wilayah yang paling sering ditemukan Kaka watu. 

Pada cadas-cadas di pesisir kali itulah tumbuh Kaka watu. Oleh karena tempat tumbuhnya yang unik itu, maka terkadang juga sangat sulit untuk bisa mengambilnya. Meskipun demikian, ada juga yang tumbuh pada cadas yang bisa diambil dengan mudah.

Paling enak bumbu Kaka watu dimasak bukan dengan menggunakan bahan periuk besi atau aluminium lainnya, tetapi dengan menggunakan bambu. Nah, di sana juga ada kebiasaan memasak daging dengan menggunakan bambu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun