Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Orang Tidak Menulis dari Kebetulan dalam Hidupnya?

7 Oktober 2021   11:58 Diperbarui: 7 Oktober 2021   16:16 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebetulan dalam arti itu ternyata sudah dialami banyak orang dan hanya orang yang pernah mengalaminya mengerti dan bisa mengatakan itu entah sebagai suatu kebetulan atau nama lainnya. 

Beranikah orang menulis mimpi dalam hubungannya dengan kenyataan? Mimpi mungkin saja lebih mudah ditulis sebagai cerita fiksi, ya terserah saja. Akan tetapi, bagi sebagian orang yang pernah mengalami mimpi, kemudian ditafsir dalam kaitannya dengan kehidupan nyata, bahkan bisa berdampak positif, maka mimpi akan dilihat lebih dari sebuah cerita fiksi, tetapi sebagai moment pencerahan dari Sang Pencipta.

Dari 3 poin ulasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

1. Kebetulan itu nyata sebagai bagian dari pengalaman manusia umumnya. Manusia sendiri menamakan itu kebetulan karena manusia tidak sanggup menemukan penyebabnya.

2. Sinkronisasi antara apa yang dipikirkan manusia dengan alam itu memang bisa menjadi tema yang perlu terus digeluti, bukan cuma untuk memahami misteri hubungan keduanya manusia dan alam, tetapi untuk menciptakan respek baru manusia terhadap alam kehidupannya.

3. Dunia mimpi masih dilihat sebagai kebetulan yang belum bisa diterjemahkan entah fiksi atau pencerahan yang melampaui alam kesadaran manusia itu sendiri. Menulis tentangnya tetap merupakan bagian dari usaha manusia membaca dimensi yang terkait dengan kehidupan manusia itu sendiri. 

Demikian beberapa ulasan yang terkait dengan tema kebetulan dalam hidup manusia. Seberapa sering peristiwa-peristiwa yang dinamakan sebagai kebetulan diterima dan dilihat sebagai saat indah? Tentu, semua dikembalikan kepada setiap orang yang mengalaminya. Bagaimana setiap orang menafsirkannya? Tentu bisa juga melahirkan narasi dan literasi yang beragam. Tulisan ini hanya menjadi suatu kemungkinan untuk menggapai gagasan di saat tidak ada ide dan tema yang pasti, yang bisa ditulis. Mengapa kebetulan dalam hidup manusia itu tidak ditulis?

Salam berbagi, ino, 7.10.2021. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun