Sungai di Orotonggo, Flores dan Pesan dari Pelajaran Berenang

Teori sederhana yang sering kami pada masa kecil gunakan untuk mengukur kedalaman air adalah dengan dua cara:

Pertama, melempar batu ke dalam kolam di sungai dan mendengar bunyi air

Cara paling sederhana untuk mengukur kedalaman air adalah dengan melempar sebuah batu ke tengah-tengah kolam tempat yang kami suka berenang itu, setelah itu kami dengarkan bunyinya. Jika bunyinya kecil, maka harus hati-hati karena bagian itu sangat dalam.

Sebaliknya, ketika kita melemparkan sebuah batu pada bagian periferi, maka terdengar bunyi yang jauh lebih besar dan ribut. Nah, sangat jelas, bahwa tempat itu sangat dangkal.

Contoh dari warna kolam di sungai Orotonggo yang dalam | Dokumentasi Tiwu Pere

Ilmu seperti itu, sudah kami pelajari sejak kecil, bukan di sekolah, tetapi di sungai tanpa ada kehadiran guru pendamping. Bisa jadi akan lebih baik lagi, jika hal seperti itu masuk dalam kategori pelajaran tentang ilmu alam. Guru-guru dan muridnya bisa pergi ke sungai untuk mencoba dan menjelaskan hal-hal seperti itu.

Kedua, dengan melihat perubahan warna air

Pelajaran membedakan warna itu sangat mudah, air yang dalam itu punya warna biru atau bahkan terlihat sedikit lebih gelap, semakin tua warnanya, artinya itu sangat dalam. 

Ada perbedaan warna pada tempat yang dalam dan tempat yang dangkal | Dokumentasi oleh Ino

Tentu berbeda dengan warna yang biru muda dan cerah, orang sudah bisa langsung melihat dasarnya. Sudah dapat dipastikan bahwa itu bukan merupakan sisi yang dalam.

3. Sungai sebagai tempat belajar mencari nafkah dengan cara yang benar