Tujuan ke sana adalah untuk mengumpulkan dana studi lanjut. Ya, untuk suatu kemandirian. Alternatif itu memang keras dan menantang, namun itulah yang terpikirkan saat usia 25.
Usia 25 adalah usia penuh gairah, kreatif memikirkan peluang kehidupan dan kemandirian. Hidup pada usia 25 tidak akan tersesat pada suatu kebuntuan cara berpikir.
Di sana dan pada waktu itu (usia 25), cuma ada satu alternatif yang bisa mendatangkan alternatif lainnya. Hidup itu seakan tidak pernah menemui jalan buntu. Demikian kisah dan permenungan terkait usia 25. Usia 25 itu bukan cuma dua alternatif awal, tetapi ada lagi 5 alternatif lainnya bung.Â
Salam berbagi, ino, 11.05.2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H