Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Pertama Riset Budaya: Bukan Cuma Teori dan Data, tapi Juga Rasa dan Keyakinan

3 Mei 2021   14:09 Diperbarui: 3 Mei 2021   14:15 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sederhananya, jika tidak disiplin, maka butuh lagi biaya. Misalnya, peneliti sudah punya jadwal wawancara, lalu terlambat datang pemberi informasi sudah pergi dan pasti hari itu tidak bisa ada wawancara, padahal orang itu adalah informan kunci.

Rencana wawancara pasti berubah pada hari lainnya, maka konsekuensi anggaran perjalanan akan berubah juga. Nah, itu cuma contoh kecil mengapa kedisiplinan itu penting, karena selalu punya konsekuensi langsung pada anggaran.

Budaya riset dan riset budaya

Terasa sekali bahwa gema reshuffle kabinet beberapa waktu lalu terdengar sampai ke kuping akademisi di seluruh Indonesia, khusus nama Nadiem dan gagasan riset dan teknologi.

Ya, tentu itu adalah angin segar bagi citra keilmuan Indonesia. Jika hari ini budaya riset kita baru bergema, itu tidak berarti bahwa sebelumnya sama sekali kita tidak punya gairah untuk riset dan teknologi.

Riset dan teknologi di beberapa universitas sudah lama bergerak, namun hembusan pemerataan visi keilmuan ke seluruh universitas yang berbasiskan riset dan teknologi, mungkin masih terasa baru.

Nah, kebaruan itu bukan berarti suatu keterlambatan. Mengapa? Bangsa Indonesia kaya dengan aneka budaya dan adat istiadat dan semuanya ada di dalam rahim peradaban dan kehidupan masyarakat kita.

Kapan kita mulai dan bagaimana kita bergerak? Riset budaya bagi saya merupakan kesempatan istimewa yang bisa melahirkan gagasan dan perspektif baru tentang makna dari aktivitas yang telah membudaya berabad-abad tanpa refleksi, kritik dan tulisan.

Riset budaya itu cuma suatu alternatif di tengah riuhnya rasa ingin tahu anak bangsa. Karena itu, saya sangat optimis bahwa anak bangsa Indonesia akan menghasil karya-karya luar biasa, yang baru dan berkualitas.

Karya-karya ilmiah yang berbasiskan data, analisis dan temuan-temuan aktual merupakan karya fenomenal yang menggemparkan dunia. Ruang terbuka untuk anak bangsa ada di depan mata.

Pintu riset dan teknologi telah dibuka begitu lebar, adakah dukungan anggaran dan gairah peneliti untuk riset dan teknologi kita? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun