Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Pertama Riset Budaya: Bukan Cuma Teori dan Data, tapi Juga Rasa dan Keyakinan

3 Mei 2021   14:09 Diperbarui: 3 Mei 2021   14:15 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memperoleh data bagi seorang peneliti sama seperti memperoleh mutiara. Namun, untuk memperolehnya orang perlu belajar menjadi sabar, apalagi jika ulasan yang belum jelas atau data hilang dan harus wawancara ulang untuk tambahan data.

Bahkan tidak mudah juga saat konfrontasi data dengan pemberi informasi lainnya. Saat-saat seperti itu adalah momen paling mudah, peneliti mengalami kata dan suara-suara sumbang yang tidak enak di telinga.

Prinsip yang penting dari peneliti adalah tetap menjaga keramahtamahan, etika dan sopan santun sesuai tuntutan budaya setempat. Jadi, sebelum terjun ke lapangan, peneliti perlu belajar mengenal tata krama khas budaya orang lain, rasa bahasa dan keyakinan mereka.

4. Kedisiplinan

Aspek kedisiplinan itu tidak boleh dianggap enteng, karena kedisiplinan itu mencakup keseluruhan target dari riset itu sendiri. Artinya, bukan cuma tuntutan bahwa orang lain atau pemberi informasi harus disiplin, tetapi pertama-pertama peneliti itu sendiri harus bisa  mendisiplinkan dirinya.

Karena itu, rencana dan program riset mesti direncanakan secara baik dan teratur, misalnya kapan turun ke lapangan untuk pengambilan data, kapan blusukan untuk hadir dalam acara budaya itu sendiri tanpa perlu wawancara, kapan transfer data rekaman, kapan melengkapi data, dan lain sebagainya.

Ya, kedisiplinan diri peneliti adalah kunci keberhasilannya sendiri. Tanpa kedisiplinan, penelitian akan membutuhkan waktu sangat lama dan tentu punya konsekuensi pada rencana anggaran.

Kedisiplinan waktu sangat penting berkaitan dengan janjian untuk wawancara dengan informan. Untuk waktu seperti itu, tidak boleh ada kata terlambat atau tunda dan lain sebagainya.

5. Rencana anggaran

Rencana anggaran itu sangat penting. Bahkan peneliti harus bisa merumuskan semuanya secara mendetail kebutuhan penelitian mulai dari hal kecil sampai ke kebutuhan yang lebih besar.

Ya, riset itu membutuhkan sokongan dana. Pengalaman membuktikan bahwa rencana anggaran penelitian itu sangat tergantung pada seberapa peneliti itu punya pengalaman riset dan kedisiplinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun