Uniknya bahwa dalam permainan catur orang tidak punya banyak waktu untuk menimbang-nimbang. Orang harus membuat keputusan yang cepat dan tepat sasar.Â
Latihan seperti itu adalah latihan penting, karena di satu sisi seorang pemain catur dituntun untuk berhadapan dengan peluang untuk suatu kemenangan, namun pada sisi lain, ia harus juga mempertimbangkan posisi orang lain, jangan sampai anggapan diri yang dianggap sudah baik itu ternyata berbanding terbalik.Â
5. Belajar mengevaluasi diri
Posisi dalam permainan catur selalu penting. Pemain catur yang hebat, ia tidak hanya berusaha membaca dan mengevaluasi posisi dirinya, tetapi berusaha membaca posisi lawan untuk waktu kapan saja, ia bisa mengubah kembali posisi dirinya atau reposisi.Â
Lagi-lagi uniknya dalam permainan catur, kesempatan untuk evaluasi itu tanpa kata-kata. Orang boleh dan sah saja mengevaluasi diri dan strategi permainannya, namun semua itu hanya berlangsung di dalam pikiran.Â
Dalam kaitan dengan inilah, terkadang saya mengalami bahwa catur bisa membuat saya overthinking. Apalagi kalau beberapa kali kalah dengan cara sangat memalukan dan disertai dengan bumbu ejekan. Sakitnya di sini.
6. Belajar menemukan rumus kemenanganÂ
Semakin sering seorang pemain catur bermain, semakin sadar bahwa sebenarnya ada rumus yang bisa diterapkan ketika melihat langkah awal dari lawan. Nah, itulah yang saya katakan rumus.
Tentu, rumus itu tidak hanya satu, ada yang mulai dengan memajukan dua pion kiri dan kanan, agar loper dibuka jalur aksinya, lalu pelan-pelan permaisuri tampil juga alih-alih ada rencana skak mat.Â
Ada juga yang senang bermain kuda, hal ini karena kemampuan kuda yang unik, kuda bisa mundur, bisa juga maju. Pergeseran kuda sering bisa mengacaukan pandangan lawan. Bisa jadi itulah bagian dari strategi, kalau menurut saya sih ya.Â
Rumus kemenangan itu terkadang bisa melalui dengan perubahan-perubahan intern. Perpindahan benteng semakin merapat ke barusan permaisuri dan raja, atau tiba-tiba sang looper melompat ke depan seakan-akan ada yang sedang dilirik, entah pion kecil atau nanti permaisuri.Â