Tema Catur lagi hangat dibicarakan, bahkan banyak sekali penulis Kompasiana menulis terkait tema ini. Tulisan yang sangat menarik, tentu lahir dari sorotan tema pilihan yang juga menarik, apalagi ditulis oleh penulis dengan diksi yang menarik.Â
Kesan awan setelah saya membaca beberapa tulisan terkait tema catur, adalah sorotan ketegangan antara Dewa Kipas dan GM Irene.Â
Konflik dan ketegangan di depan mata, tanpa keduanya harus menatap mata, selalu mencuri perhatian jutaan orang. Itulah catur, suatu jenis permainan yang menyeret otak bisa saja masuk ke dalam ranah overthinking sekejap.
Pada ulasan tema pilihan catur kali ini, saya lebih tertarik pada pengalaman masa kecil saya belajar catur dan bermain catur sampai pernah mengalahkan sang guru catur. Pengalaman masa kecil itu bagi saya merupakan pengalaman istimewa yang mengajarkan 6 hal ini penting:
1. Ketenangan berpikir
Hal pertama yang saya pelajari dari catur di ruang kelas ketika itu adalah ketenangan berpikir. Ketenangan berpikir bisa menjadi poin kunci untuk meraih suatu kemenangan.
Pengalaman pribadi saya mengatakan demikian. Ketenangan berpikir sangat penting karena bermain ketenangan berpikir seseorang bisa berdialog dengan diri sendiri tentang sebuah logika timbal balik.Â
Jika dia begitu, maka saya harus begini. Atau saya harus begini untuk mengancamnya supaya begitu seperti yang saya maksudkan. Pertimbangan-pertimbangan seperti itu terjadi begitu cepat dan hampir saja terjadi setiap ada satu langkah perubahan pada lawan.Â
Satu langkah perubahan pada posisi lawan, selalu saja ada pertanyaan, maksudnya apa ya, kok dia mengubah strategi seperti itu? Untuk menjawab pertanyaan seperti itu, yakin deh ketenangan berpikir selalu punya peran besar.Â
Ketenangan berpikir berguna agar bisa mempertimbangan secara bijaksana sebelum mengambil langkah maju atau langkah mundur, atau sebelum ada langkah untuk makan, untuk mundur, dan melindungi atau juga menyerang.
2. Belajar mandiri dalam menyusun rencana