Dari kata-kata seperti ini, saya akhirnya percaya bahwa Pencipta itu tidak pernah jauh dari hidup saya bahkan saya boleh percaya bahwa dia ada dalam diri saya.Â
Dengan demikian, problem sebesar apa pun, saya akan bisa menghadapinya, karena sebenarnya saya tidak sendiri, tetapi saya bersama Dia dengan misi untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik.Â
Nah, sampai pada titik refleksi seperti ini, saya ingat seorang Theresia dari Avila Spanyol, yang mengatakan bahwa ketika orang sadar akan kehadiran Tuhan, maka kesadaran itu akan mengubahnya.
Demikian beberapa cerita dan refleksi ini, yang semuanya berangkat dari pengalaman pribadi ketika berhadapan dengan realitas dunia yang disebut masalah atau problem. Ada beberapa kesimpulan yang bisa saya ringkas sebagai berikut:
1. Jangan menutup mata dan telinga terhadap realitas dunia, dan jika Anda tidak bisa melakukan banyak hal, maka hal yang terindah adalah berdoa untuk perubahan dunia.
2. Problem atau masalah bisa dijumpai di mana saja dan kapan saja, ya never ending sejauh orang belum bisa melihatnya sebagai suatu challenge
3. Orang perlu belajar pada makhluk kecil seperti lebah yang bisa setiap hari mengumpulkan madu, yang pada akhirnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia lainnya.
4. Hidup yang matang itu, barangkali tidak terpisahkan dari kesadaran spiritual, ya kesadaran akan cinta Tuhan yang menyanggupkan manusia melakukan yang terbaik bagi dirinya dan orang lain.
Inilah beberapa catatan pribadi yang bisa saya bagikan, saya percaya penulis lain pasti memiliki tips sendiri menghadapi problem hidup ini. Mari berbagi, agar hidup kita semakin diperkaya dengan cara pandang yang positif untuk kehidupan.Â
Challenge pasti never ending, problem harus diubah dong melalui cara pandang yang positif dan kreatif hingga menjadi challenge.
Ino, 11.04.2021