Mohon tunggu...
Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid Mohon Tunggu... Dokter - Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pergerseran Perilaku Konsumen Menuju The Next Normal Pasca Covid-19

20 Juni 2020   14:00 Diperbarui: 20 Juni 2020   14:07 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kecemasan Konsumen Indonesia pada Ekonomi Keuangan Keluarga Akibat COVID-19|Dokumentasi pribadi

Perilaku Konsumen Di Indonesia
Penelitian McKinsey & Company menunjukkan bahwa 48% konsumen telah mencoba atau mengganti tempat belanja mereka. Sekitar 60% konsumen mengganti tempat belanja mereka dengan alasan lebih dekat dari rumah. Namun, 98% konsumen berencana kembali ke brand yang biasa mereka gunakan.

Faktor yang paling memengaruhi Pengalaman konsumen di toko sejak COVID-19 |Dokumentasi pribadi
Faktor yang paling memengaruhi Pengalaman konsumen di toko sejak COVID-19 |Dokumentasi pribadi

Ketika ditanya, "Apa faktor yang paling penting untuk menciptakan pengalaman belanja di toko selama wabah COVID-19?" Pertama, 62% konsumen mengatakan ketersediaan produk. Oleh karena itu, hal yang harus Anda lakukan adalah memastikan rantai pasokan terpenuhi sehingga produksi tidak terhambat dan Anda mampu menghadirkan produk dengan lebih lengkap. 

Kedua, 59% konsumen mengatakan ketersediaan layanan higiene untuk digunakan konsumen di dalam toko. Dalam hal ini penting bagi Anda untuk memastikan ketersediaan berbagai kebutuhan kebersihan mulai fasilitas cuci tangan, hand sanitizer, pelayanan kebersihan, sarung tangan untuk karyawan, hingga menginformasikan standar kebersihan yang telah dilakukan kepada pelanggan.

Penelitian tersebut juga menunjukkan pentingnya low touch activity, dimana 31% konsumen mengatakan dapat berbelanja di toko tanpa berinteraksi dengan staf. Ini adalah bagian dari low touch service, banyak business process bahkan business model yang harus berubah dalam rangka meminimalisir proses interaksi pada upaya menghasilkan dan menyampaikan produk atau jasa ke konsumen. 

Penggunaan berbagai teknologi digital bisa menjadi alternatif. Kemudian hal yang tidak kalah penting adalah praktek kebersihan. Dimana 30% konsumen mengatakan staf toko menunjukkan praktik kebersihan. 

Secara praktis, data ini bisa menjadi rujukan akan pentingnya kita melatih staf untuk benar-benar mempraktikan kebersihan dan berbagai upaya pencegahan infeksi. Beberapa hal pendukung lainnya diantaranya, harga yang tetap terjangkau, komunikasi transparan tentang perubahan apa yang toko sediakan, komunikasi proaktif tentang kebijakan pembersihan toko, promosi, ketersediaan private brand, dan adanya bantuan dari staf toko.

Kecemasan Ekonomi Masyarakat Indonesia
 

Kecemasan Konsumen Indonesia pada Ekonomi Keuangan Keluarga Akibat COVID-19|Dokumentasi pribadi
Kecemasan Konsumen Indonesia pada Ekonomi Keuangan Keluarga Akibat COVID-19|Dokumentasi pribadi
Dari data di atas 10% sangat setuju, 24% setuju, dan 25% agak setuju bahwa konsumen menyatakan takut pergi ke luar untuk berbelanja bahan makanan sekarang. Dengan demikian berbagai sektor usaha harus berusaha semaksimal mungkin untuk mampu mengantarkan produk ke rumah konsumen secara langsung. 

Selain itu, 26% sangat setuju, 27% setuju, dan 21% agak setuju bahwa mereka khawatir dengan pendapatan keluarga mereka akan terdampak situasi COVID-19 sampai pada tingkat mereka tidak mampu memenuhi kebutuhannya. 

Hal ini menggambarkan dan menunjukkan kekhawatiran masyarakat pada kondisi ekonomi mereka. 14% sangat setuju, 26% setuju, dan 25% agak setuju bahwa mereka berencana untuk membatalkan sesuatu yang mereka rencanakan untuk beli karena ketidakpastian dari COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun