Bergeser ke Pariwisata Lokal
The New Normal di sektor travel adalah orang bergeser dari terbang ke mengemudi, dari liburan internasional ke domestik, dari liburan jauh ke dekat, liburan mahal ke liburan murah.
Hal ini juga tampak pada survei dari pureprofile tentang kemungkinan orang traveling ketika pembatasan dicabut menggambarkan persepsi masyarakat saat ini.Â
Untuk perjalanan domestik, 57% menjawab mungkin, 20% tidak mungkin, 23% tidak yakin. Sedangkan untuk perjalanan internasional, 33% mungkin, 42% tidak mungkin, 25% tidak yakin. Perjalanan udara akan lambat pulih.
Bergeser dari terbang ke mengemudi. Setelah pandemi berakhir dan ekonomi kembali orang akan lebih merasa aman untuk mengemudi jauh dari rumah dibandingkan naik pesawat terbang.Â
Wisatawan akan lebih memilih perjalanan domestik yang dapat dicapai dengan mobil dan menginap di vila dibandingkan ke hotel atau resor yang ramai. Ini akan memakan waktu lebih lama sebelum orang-orang mulai menggunakan maskapai penerbangan.
Beralih dari jauh ke dekat. Yang tampaknya pasti adalah bahwa pada saat liburan, perjalanan, dan pariwisata dimulai lagi dan tumbuh kembali setelah pandemi, perjalanan akan mulai perlahan dan akan dimulai dari yang lebih dekat dari rumah.Â
Pertama-tama, para wisatawan cenderung menjelajah lokasi yang tidak terlalu jauh dari rumah mereka, mengunjungi restoran lokal mereka, liburan akhir pekan dalam negeri, sebelum akhirnya orang akan memulai perjalanan internasional.
Walaupun pandemi berakhir, wisatawan yang gelisah akan tetap lebih memilih liburan ke dekat rumah mereka, sampai situasi benar-benar sudah kembali normal.Â
Prinsipnya adalah pemulihan pariwisata dimulai secara lokal. Tanda-tanda awal dari New Normal adalah orang tua mulai membawa anak mereka ke taman atau kebun binatang. Setelah itu, barulah orang sedikit demi sedikit akan mulai berwisata jauh.
Perubahan di Perhotelan
Hotel sangat terpukul saat ini. Mulai dari minimnya pemesanan kamar. Banyak hotel sudah membongkar restoran mereka yang sebelumnya merupakan salah satu sumber keuntungan.Â
Semakin banyak orang terbiasa dengan konferensi berbasis digital. Hal itu menyebabkan banyak konferensi dibatalkan, kamar hotel kosong, dan ballroom hotel tidak digunakan.Â
Ada yang mencoba menerapkan berbagai protokol kesehatan di hotel dan restoran. Namun, itu tetap kurang efektif untuk membuat bisnis bertahan. Banyak dari usaha tetap berjalan dengan keuntungan yang sangat tipis, bahkan merugi,