Mohon tunggu...
Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid Mohon Tunggu... Dokter - Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

The Next Normal Kesehatan Pasca Covid-19

19 Juni 2020   19:00 Diperbarui: 19 Juni 2020   19:11 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh COVID-19 Terhadap Konsumsi

Hal tersebut penting untuk memastikan hasil dari pelayanan kesehatan pasien tetap baik atau kualitas hidup pasien tetap terjaga. Oleh karena itu, rumah sakit mencari cara untuk membuka kembali layanan mereka kepada pasien dengan membatasi resiko penularan dan meningkatkan kapasitas sistem kesehatan. Bahkan di Amerika Serikat, ada insentif keuangan yang sangat besar untuk melakukan pendaftaran ulang prosedur elektif. Hal ini mendorong beberapa rumah sakit untuk bergerak cepat.

Pada banyak kasus, melanjutkan perawatan kesehatan diperlukan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Rumah sakit dan dokter perlu menentukan kasus yang dapat ditunda dan tidak, serta pasien mana yang harus didahulukan dan diprioritaskan pelayanannya. Mereka harus menentukan kategori, sistem, dan penilaian baru berdasar pada tingkat urgensi dan risiko. Beberapa pertanyaan yang perlu dijawab untuk menentukan perawatan perlu dilakukan sekarang atau dapat ditunda, diantaranya seberapa mendesak prosedur ini diperlukan? Apakah pasien kesakitan? Apakah mereka dapat mempertahankan kualitas hidup mereka? Seberapa menular virus di komunitas lokal?

Disisi lain banyak pasien menunda dan membatalkan kunjungan ke rumah sakit karena kekhawatiran terhadap resiko penularan COVID-19 di rumah sakit. Mereka menganggap rumah sakit sebagai tempat yang beresiko tinggi menularkan COVID-19. Hal ini juga ikut berkontribusi pada pengurangan pendapatan rumah sakit.

Era Baru Smart Hospital
Berbagai lini kehidupan sekarang mencoba mengarah ke "smart", sebut saja smart city, smart building, dan lain sebagainya. Tidak terkecuali layanan kesehatan kita dengan smart hospital. Paradigma dasarnya adalah mengadopsi penggunaan teknologi untuk memudahkan berbagai aktivitas dalam memberikan produk atau layanan.

Smart hospital menggunakan banyak teknologi inovatif untuk meningkatkan kualitas perawatan dan pelayanan pada pasien sambil mengurangi biaya. Penggunaan teknologi, digitalisasi, dan otomatisasi telah mempengaruhi semua sektor secara mendalam, termasuk pada sisi layanan kesehatan. Beberapa hal yang akan mempengaruhi diantaranya artificial intelligence (AI), robotics, precision medicine, 3-D printing, augmented reality/virtual reality, genomics, telemedicine, dan lain sebagainya.

Untuk menghadapi tantangan di masa mendatang, fasilitas kesehatan harus memasukkan teknologi ke dalam perawatan kesehatan dan pelayanan mereka. Penggunaan teknologi bisa menurunkan pengeluaran biaya kesehatan lebih dari 10% dari keseluruhan pengeluaran biaya kesehatan nasional. Tiga kata kunci dari smart hospital ini sendiri adalah pengalaman pelanggan, hasil, dan biaya.

Pertumbuhan Telemedicine
Telemedicine akan menjadi bagian dari masa depan pelayanan kesehatan. Di sektor kesehatan layanan telemedicine baik fisik maupun mental, mengalami peningkatan user lebih dari 50% di sebagian besar negara. Pandemi COVID-19 menjadi titik balik yang menentukan bagi pertumbuhan telemedicine. Di Inggris telemedicine mengalami perkembangan 70 ---100% setiap pekan. Perkembangan teknologi digital menjadi bagian penting dari The Next Normal layanan kesehatan, 70% dari konsumen telah mengatakan bahwa mereka memilih layanan digital sampai telepon untuk banyak interaksi kesehatan.

Pergeseran dari Pengobatan Penyakit ke Manajemen Kesehatan
Perubahan fundamental yang terjadi adalah pergeseran dari pengobatan penyakit ke manajemen kesehatan. Dimana sektor kesehatan tidak lagi berfokus pada layanan kuratif, tapi juga menjadikan promotif, preventif, dan rehabilitatif sebagai prioritas layanan. Hal ini didorong oleh keinginan masyarakat untuk hidup lebih sehat dan lebih lama.

Pergeseran ini telah terjadi di banyak negara dunia. Sebagai gambaran, Singapura telah mendirikan organisasi kesehatan bernama Health Promotion Board yang mendorong penduduk mengadopsi pola hidup sehat melalui penyebaran informasi yang berdasarkan fakta dan program preventif di rumah, sekolah, dan tempat kerja. Semua masyarakat di Singapura didorong untuk memerhatikan makanan mereka, olahraga secara teratur, dan melalui skrining pencegahan. Hal ini diharapkan mampu mengurangi kemungkinan perkembangan penyakit dan perawatan di rumah sakit. Health Promotion Board memberikan perhatian yang lebih besar pada segmen manajemen kesehatan dan segmen di luar rumah sakit.

Pasien Lebih Informatif dan Patient Centric
Saat ini banyak pasien menjadi lebih mengetahui tentang informasi kesehatan dan lebih berdaya dalam membuat keputusan perawatan kesehatan mereka. Meningkatnya tingkat pendidikan, tingkat literasi, akses internet, dan penggunaan perangkat digital memudahkan akses informasi kesehatan untuk mereka. Pasien-pasien sekarang meminta informasi lebih banyak dan meminta dilibatkan ketika keputusan perawatan dibuat, mulai keputusan rawat inap, pilihan pengobatan yang bisa mereka pilih, dan lain sebagainya. Saat ini, keputusan medis sering kali dibuat bersama antara dokter dengan pasien.

Patient centric saat ini menjadi perhatian baru berbagai layanan kesehatan. Beberapa hal yang mendukung layanan kesehatan menjadi patient centric diantaranya konsultasi online, dukungan tim multidisipliner, dan modal baru perawatan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun