Aku tertawa dengan mata penuh luka
Melihat istana yang di huni para raja-raja
Lalu kita ini siapa tuanku.?
Percayalah padaku
Esok ketika kau buka jendela
Tuhan memberimu utusan dari tangan yang penuh kretas-kretas kapal dengan ribuan kilo beras dari surga
Terimalah itu
Dan kenanglah nama-nama itu
Pada tiang bendera penuh wajah-wajah palsu.
Maka bukalah pintu kamar akalmu
Tak ada cinta yang setia menemanimu