Mohon tunggu...
Dr. Jack Febrian Rusdi
Dr. Jack Febrian Rusdi Mohon Tunggu... Dosen - Ph.D bidang ICT, Dosen dan Peneliti

Dosen dan peneliti di Universitas Teknologi Bandung (UTB), Ph.D dalam bidang ICT khususnya terkait Tracking Technology and Behavior Analysis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Terbentuklah Masyarakat Takut Buku

12 Januari 2016   04:51 Diperbarui: 12 Januari 2016   12:03 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOM KENEGATIFAN BUKU

Pada akhirnya, kita lebih cenderung menemukan masyarakat tidak tertarik membeli buku, dan siswa/pelajar tidak akrab dengan buku, sebagai akibat bom informasi tentang kenegatifan penyediaan buku.
Masyarakat mampu pun demikian.

KELUAR DARI TAKUT BUKU

Berikut ini beberapa saran khususnya pada pemerintah yang mampu berperanan besar untuk keluar dari Takut Buku ini:

  1. Perlunya kerjasama pemerintah dengan penerbit, sehingga buku lebih terstandarisasi dan mungkin bisa dengan harga jauh lebih murah.
  2. Perlunya support pada masyarakat miskin melalui buku yang disediakan melalui perpustakaan sekolah yang dibiayai oleh pemerintah.
  3. Perlunya sosialisasi dan iklan masyarakat cinta buku di berbagai media, termasuk dalam film, sinetron, berita, dst.
  4. Pemerintah perlu memotori penggalakan program "Cinta Buku" dan "Bangga dengan Buku" atau sejenisnya.

Semoga catatan ini bermanfaat agar masyarakat Indonesia keluar dari Takut Buku. 

Bukankah Buku Gudang Ilmu? (Hamzet, Kompasiana).

Aku Cinta Padamu Indonesia!

Foto: Koleksi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun