Dalam model flow chart sebagaimana ditampilkan dalam gambar di atas, segala bagian berjalan mengalir, proses by proses. Maka yang terpenting adalah menyelesaikan satu proses dengan seksama lalu beralih ke bagian berikutnya. Begitupun dengan model black box. Tidak jauh berbeda, namun setiap bagian dalam proses itu dikelompokkan ke dalam tiga bagian besar yaitu: masukan, proses dan keluaran. Bagian-bagian itu dikelompokkan dan setiap kelompok membangun konektifitas dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagian-bagian seperti masalah dan kebutuhan, tujuan, sumber dan kendala dan alternatif-alternatif merupakan bagian dari masukan. Setelah memproses masukan secara teliti pada bagian berikut adalah menetapkan proses, yaitu analisis terhadap alternatif-alternatif. Inilah perbedaannya, jika pada flow chart, merupakan masukan bagi pengambilan keputusan, maka pada black box adalah proses menganalisis alternatif-alternatif. Lalu setelah fokus pada bagian proses, sampailan pada bagian keluaran yaitu membuat keputusan dan melakukan rencana implementasi. Lihat gambar berikut:
Dalam model pemecahan masalah pendidikan ala BPP, agar proses yang telah dibangun dengan model flow chart dan black box ini berjalan maksimal, maka diperlukan proses evaluasi. Bahwa setiap proses yang telah dilaksanakan secara ketat dan teliti hingga proses akhir perlu dipantau dalam evaluasi. Gambar berikut akan ditampilkan bagaimana evaluasi memainkan peran yang sangat penting dalam proses ini, tujuannya agar mendapatkan modifikasi dan transformasi yang efektif ketika proses yang telah dirumuskan tersebut berjalan tidak sebagaimana mestinya.
E. Penutup
Setelah mendalami proses yang cukup detail dan terencana dari model-model pendekatan dalam pemecahan masalah, khususnya dalam pendidikan, harus diakui bahwa ini memberikan alasan yang cukup kuat mengapa sebuah program pendidikan atau kurikulum dapat diterapkan atau tidak. Model-model ini, menjadi pencerahan bagi setiap individu bahwa penetapan program atau kurikulum di satuan pendidikan tidak bisa lahir dari kecenderungan yang sifatnya subjektif (kesukaan pribadi) tetapi dilandasan pada proses yang rasional, objektif, terukur, teratur dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Referensi
Hunter, W. E. (1970). A Systems Approach to the Instructional Process.
Kurniawati, F. N. A. (2022). Meninjau Permasalahan Rendahnya Kualitas Pendidikan Di Indonesia Dan Solusi. Academy of Education Journal, 13(1), 1--13. https://doi.org/10.47200/aoej.v13i1.765
Soenarwan. (2008). Pendekatan system dalam Pendidikan. Surakarta: Uns Press