Perbendaharaan Kata Yang Kurang.
Mengapa orang bisa menjadi kurang dalam perbendaharaan kata? Jawabannya tidak lain adalah karena orang kurang membaca. Orang yang sering membaca, ia dengan mudah menyusun kata-kata menjadi kalimat; kalimat menjadi paragraf; dan paragraf menjadi sebuah tulisan. Dalam survei tentang minat baca, kita di Indonesia pada umumnya sangat kurang. Dalam hal ini, saya mengingat apa yang pernah dikatakan oleh Guru faforit saya di SMA dulu, Ibu Mefilia Hondro. Ia pernah mengatakan di kelas kami bahwa: "Orang yang sering membaca dan orang yang sering menulis, bicaranya akan teratur".
Kemampuan Menuangkan Ide.
Selain kemauan, keinginan dan perbendaharaan kata yang cukup, kemampuan menuangkan ide juga sangatlah diperlukan. Dalam menyelesaikan sebuat tulisan, orang juga harus memiliki ide yang cukup. Dari mana ia mulai, kemudian apa yang menjadi ide dasarnya dan apa yang menjadi ide pendukungnya. Semua ini dibungkus dalam sebuah bentuk yang dinamakan alur.
Setidaknya ada tiga alur yang sering digunakan dalam berbagai hal. Alur tersebut antara lain: (1). Alur Maju; (2). Alur Mundur; dan (3). Alur Maju Mundur. Ketiga alur ini bisa dipakai salah satu untuk merangkai sebuah ide yang tentunya mengalir. Penggunaan alur ini ibarat kita yang sedang berbicara dengan orang lain.
Pada akhirnya saya merenungkan bahwa, apakah menulis itu harus dimulai dengan sempurna? TIDAK! Mengawali suatu peristiwa menulis, jangan pernah berpikir harus sempurna dulu. Bahwa sanya kita menulis menuju ke sempurnaan, itu tentu pasti. Jadi saya berani mengatakan bahwa: "Menulis itu adalah suatu proses penuangan ide secara tertulis". Menulis itu layaknya kita sedang bercerita, walaupun dilaksanakan dalam bentuk tulisan. Maka bulatkan tekat untuk mau dan ingin menulis, perbanyak perbendaharaan kata dengan menumbuhkan niat baca dan pada akhirnya, jangan ragu menuangkan ide. Jangan ragu memulai, mari kita mainkan saja.
Semoga Bermanfaat.
Kamis, 17 Juni 2021.
Ya'ahowu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H