Ada lagi pernyataan: Sedangkan dalam aspek imunologi, HIV/AIDS menyerang sel CD4 dalam sistem kekebalan tubuh hingga melemahkan sistem imun.
Pernyataan ini tidak akurat karena HIV tidak menyerang sel CD4, tapi HIV sebagai retrovirus menggandakan diri di sel-sel darah putih manusia yang menyebabkan sel rusak. HIV yang baru diproduksi mencari sel darah putih lain untuk menggandakan diri. Begitu seterusnya sehingga kian banyak sel darah putih yang rusak membuat sistem kekebalan tubuh rendah.
Disebutkan dalam berita: Dengan upaya yang bisa dilakukan sedini mungkin adalah dengan memberikan edukasi dan informasi yang benar terkait cara mencegah HIV/AIDS. Khususnya pada gen Z, mahasiswa dan usia produktif.
Sosialisasi sudah dilakukan pemerintah dan pihak-pihak lain sejak awal epidemi yang diakui pemerintah pada tahun 1987, sedangkan epidemi globat diakui dunia sejak tahun 1981, tapi hasilnya NOL BESAR. Hal ini terjadi karena materi HIV/AIDS pada KIE, seperti yang diumbar dalam berita ini, tidak akurat.
Bahkan, informasi HIV/AIDS selalu dibalut dan dibumbui dengan norma, moral dan agama yang justru menenggelamkan fakta medis dan menyuburkan mitos (anggapan yang salah).
Apalagi di era media sosial ini beragam informasi berseliweran tanpa didukung oleh tanggung jawab sosial karena tidak ada lagi kontrol pemerintah.
Dalam sebuah laporan jurnal kesehatan internasional disebutkan bahwa Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, juga memiliki jumlah infeksi HIV baru terbesar keempat per tahun. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memperkirakan bahwa di Indonesia 73.000 kasus infeksi HIV baru per tahun, hanya tertinggal dari China, India, dan Rusia (aidsmap.com).
Dengan kasus baru infeksi HIV yang terus terjadi di Indonesia tanpa penanggulangan yang realistis, maka bisa jadi tahun 2045 bukan 'generasi emas.' <>
* Syaiful W Harahap adalah penulis buku: (1) PERS meliput AIDS, Pustaka Sinar Harapan dan The Ford Foundation, Jakarta, 2000; (2) Kapan Anda Harus Tes HIV?, LSM InfoKespro, Jakarta, 2002; (3) AIDS dan Kita, Mengasah Nurani, Menumbuhkan Empati, tim editor, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 2014; (4) Menggugat Peran Media dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia, YPTD, Jakarta, 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H