Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Makan Siang Gratis Pintu Masuk untuk Mengembalikan Makanan Pokok Khas Daerah

20 Juli 2024   17:14 Diperbarui: 20 Juli 2024   17:16 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin jika langsung dengan bahan makanan pokok khas daerah anak-anak kaget karena selama ini mereka memakan nasi.

Maka, bisa saja dengan cara mencampur makanan dengan bahan makanan pokok khas daerah dengan nasi. Tapi, hari demi hari kandungan nasi terus dikurangi sehningga suatu saat kelak mereka sudah terbiasa dengan makanan yang memakai bahan makanan pokok khas daerahnya.

Bahkan makanan pokok khas daerah itu dengan kandungan karbohidrat ditingkatkan dengan protein, seperti daging, ikan dan telur.

Di sisi lain bisa juga sesekali makanan khas satu daerah, seperti jagung dan sagu, dijadikan makanan di daerah lain sebagai pengenalan budaya dan memberikan gambaran atau memperkenalkan kehidupan warga satu daerah ke daerah lain melalui makanan. <>

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun