Celakanya, dalam berita sama sekali tidak ada penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan 'seks bebas.'
Kalau pengertian 'seks bebas' dalam berita itu adalah hubungan seksual di luar nikah, seperti zina, melacur dan lain-lain, maka informasi itu menyesatkan.
Kalau benar 'seks bebas' penyebab seseorang tertular HIV/AIDS, maka semua orang yang pernah melakukan seks bebas, seperti pasangan suami istri yang hamil duluan, tentulah sudah mengidap HIV/AIDS. Tapi, faktanya: Tidak!
Maka, seseorang berisiko tertular HIV/AIDS melalui hubungan seksual penetrasi (seks oral, seks anal dan seks vaginal) karena seks yang tidak aman atau seks berisiko.
Seks yang tidak aman atau seks berisiko, yaitu:
- melakukan hubungan seksual penetrasi (seks oral, seks anal dan seks vaginal) dengan pasangan yang berganti-ganti di dalam dan di luar nikah dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom, dan
 - melakukan hubungan seksual penetrasi (seks oral, seks anal dan seks vaginal) dengan seseorag yang sering berganti pasangan, seperti pekerja seks komersial (PSK), dengan kondisi laki-laki tidak memakai kondom.
Yang perlu dingat PSK ada dua tipe, yaitu:
(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan.