Ini benar-benar di luar akal sehat karena sejak awal epidemi HIV/AIDS tidak ada opsi karantina. Soalnya, HIV/AIDS bukan wabah, tapi epidemi. HIV/AIDS tidak mudah menular dan tidak menular melalui air, udara, makanan dan pergaulan sosial sehari-hari.
Lagi pula biarpun perempuan yang jadi pekerja seks dan pelayan/pemijat plus-plus yang terdeteksi HIV/AIDS dipulangkan ke daerah asalnya atau dikarantina, atau, maaf, 'dihabisi' persolan tidak akan pernah selesai karena:
- ada laki-laki warga Berau yang mengidap HIV/AIDS yaitu yang menularkan HIV/AIDS kepada perempuan yang jadi pekerja seks dan pelayan/pemijat plus-plus, dan
- ada pula laki-laki warga Berau yang tertular HIV/AIDS dari perempuan yang jadi pekerja seks dan pelayan/pemijat plus-plus.
Sudah saatnya daerah melakukan penanggulangan HIV/AIDS dengan cara-cara yang realistis berdasarkan fakta medis bukan sekedar orasi moral yang sama saja dengan 'tong kosong nyaring bunyinya.' *
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI