Di bagian lain mengatakan Rames Talle: "Target kita di tahun 2023 ada 30 ribu warga yang melalukan pemeriksaan, capaiannya masih jauh tentu kita terus berharap ada kesadaran diri masyarakat untuk memeriksakan kesehatan." Â
Tidak semua warga harus jalani tes HIV, tapi warga yang pernah atau sering melakukan perilaku seksual berisiko tertular HIV saja yang dianjuran tes HIV.
Lagi pula yang perlu diingat dalam program penanggulangan HIV/AIDS tes HIV ada di hilir. Artinya, warga sudah tertular HIV/AIDS ketika dilakukan pemeriksaan, dalam hal ini tes HIV.
Yang diperlukan adalah langkah di hulu yaitu menurunkan, sekali lagi hanya bisa menurunkan, insiden infeksi HIV baru pada laki-laki dewasa melalui hubungan seksual berisiko, seperti dengan PSK dan pelayan plus-plus.
Selain itu meminta suami ibu-ibu hamil untuk menjalani tes HIV, bukan ibu hamil yang duluan tes HIV. Kalau suami ibu-ibu hamil yang terdeteksi HIV-positif tidak jalani tes HIV, maka mereka akan jadi penyebar HIV/AIDS di masyarakat.
Terkait dengan tempat hiburan yang menyediakan tempat hubungan seksual, maka penanggulangan HIV/AIDS bukan dengan tes HIV tapi memberikan kondom kepada laki-laki agar mereka pakai ketika melakukan hubungan seksual dengan PSK atau pelayan plus-plus. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H