Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yang Bikin Miris di Blitar adalah Kasus HIV/AIDS pada Laki-laki Heteroseksual Bukan pada Gay

6 Agustus 2023   14:17 Diperbarui: 6 Agustus 2023   14:24 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ilustrasi (Sumber: harborlighthospice.com)

Lagi pula dalam berita disebutkan: ... klasifikasi kasus baru berdasarkan populasi pada 2023 ini mayoritas berasal dari populasi umum yakni sebanyak 36 kasus, gay sebanyak 29 kasus, dan ibu hamil serta pasien TBC dengan jumlah masing-masing 10 kasus.

Ini menunjukkan kasus HIV/AIDS tetap lebih banyak di luar gay. Tapi, mengapa yang dipersoalkan gay padahal kasus HIV/AIDS pada gay ada di terminal terakhir.

Matriks: Penyebaran HIVAIDS pada Laki-laki Gay dan Laki-laki Heteroseksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks: Penyebaran HIVAIDS pada Laki-laki Gay dan Laki-laki Heteroseksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Maka, judul berita tersebut sesansional dan bombastis sehingga tidak bermanfaat dalam menanggulangi HIV/AIDS.

Dalam berita disebutkan: Fenomena penyimpangan orientasi seksual itu menjadi perhatian serius dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

Pernyataan ini juga ngawur. Tidak ada penyimpangan orientasi seksual. Orientasi seksual gay adalah homoseksual. Ini bukan penyimpangan karena dalam konteks seksualitas tidak ada penyimpangan. Persoalan seksual yang dikaitkan dengan penyimpangan adalah bahasa moral.

Matriks: Orientasi Seksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap/AIDS Watch Indonesia)
Matriks: Orientasi Seksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap/AIDS Watch Indonesia)

Celakanya, bahasa moral mengabaikan perilaku suami, dalam hal ini laki-laki heteroseksual, yang melakukan zina baik dengan perempuan lain maupun dengan PSK. Padahal, ini juga penyimpangan karena mereka melawan hukum norma, moral, agama dan hukum. Tapi, di negeri beragama ini suami-suami pezina tidak disebut penyimpangan.

Kalau saja wartawan yang meliput dan menulis berita ini tidak memakai 'kacamata kuda' tentulah laporannya akan jauh lebih komprehensif. Sama juga dengan narasumber berita, dalam hal ini Kadinkes Pemkab Blitar Christine Indrawati, yang sama sekali tidak memberikan perbandingan dengan jumlah laki-laki heteroseksual yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

Selain itu berapa jumlah ibu rumah tangga yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS yang tertular dari suaminya.

Yang tidak muncul dalam berita: Mengapa dan bagaimana kasus HIV/AIDS banyak terdeteksi pada kalangan gay atau LSL (Lelaki Suka Seks Lelaki)?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun