LGBT (kecuali transgender) merupakan orientasi seksual yaitu ketertarikan secara seksual dalam hal ini dengan sejenis (lesbian dan gay) serta lawan jenis dan sejenis (biseksual).
Wujud LGBT hanya tampak jelas pada kalangan transgender yaitu Waria (laki-laki yang berpenampilan perempuan), sedangkan perempuan yang berpenampilan laki-laki tidak pernah jadi masalah).
Sedangkan lesbian, gay dan biseksual tidak kasat mata. Lesbian, gay dan biseksual tidak mempunyai ciri khas berupa wujud fisik dan penampilan diri.
Yang perlu diingat orientasi seksual bukan perbuatan yang melawan hukum karena ada di alam pikiran.
Yang jadi persoalan dan bisa masuk ranah pidana, dan bukan hanya LGBT tapi juga kalangan heteroseksual, jika melakukan perbuatan melawan hukum dalam hal ini terkait dengan seks yaitu pelecehan seksual dan kekerasan seksual serta perzinaan. Selain itu seperti tercantum di KUHP yang baru pelaku kumpul kebo dijerat dengan pidana.
Talkshow itu sama sekali tidak menyentuh akar persoalan karena orientasi seksual sama sekali tidak ada kaitannya dengan norma, agama, hukum dan HAM karena hanya ada di alam pikiran.
Kalau kemudian dikaitkan dengan perilaku vokalis Coldplay yang mengibas-ngibaskan bendera pelangi di panggung, itu tidak otomatis sebagai dukungan untuk LGBT.
Sebaliknya, Fredy Mercury, vocalis handal "Queen" yang merupakan seorang gay tidak pernah menunjukkan identitasnya sebagai gay di panggung music.
Itulah yang dikhawatirkan Anwar Abbas karena bisa mempengaruhi yang menonton. Ini, menurut Anwar, diperolehnya berdasarkan pembicaraan dengan psikolog.
Tapi, tentu saja tidak semudah itu orang terpengaruh. Bahkan, bergaul dengan LGBT pun tidak otomatis akan jadi LGBT.