Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ironis Penularan HIV/AIDS di Merauke Dikaitkan dengan Perbuatan Dosa

10 November 2022   00:07 Diperbarui: 10 November 2022   00:11 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matriks: Fenomena Gunung Es pada epidemi HV/AIDS. (Foto: Dok Pribadi/AIDS Watch Indonesia/Syaiful W. Harahap)

Kalau saja materi KIE tentang HIV/AIDS akurat berpijak pada fakta medis, maka yang disampaikan adalah cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS berpijak pada fakta medis bukan mengumbar moral yang dikaitkan dengan HIV/AIDS.

Peraturan daerah (Perda) AIDS Merauke juga tidak bisa diandalkan karena hanya menyasar pekerja seks komersial (PSK) yaitu memenjarakan PSK yang terdeteksi mengidap IMS (infeksi menular seksual), seperti sifilis dan GO.

Baca juga: Perda AIDS Merauke (Hanya) 'Menembak' PSK 

Persoalannya adalah:

Pertama, ada kemungkinan yang menularkan HIV/AIDS ke PSK adalah laki-laki warga Merauke. Dalam kehidupan sehari-hari laki-laki ini ada yang punya istri sehingga ada risiko penularan ke istrinya atau pasangan seks lain.

Kedua, biar pun PSK pengidap IMS itu dikurung di penjara, sudah ada laki-laki warga Merauke yang tertular IMS, bahkan bisa jadi sekaligus dengan HIV/AIDS. Itu artinya penyebaran IMS dan HIV/AIDS melalui laki-laki yang tertular IMS dan HIV/AIDS dari PSK yang dikurung itu jadi mata rantai penyebaran HIV/AIDS di masyarakat, terutama melalui hubungan seksual tanpa kondom di dalam dan di luar nikah.

Perda AIDS di Indonesia mengekor ke ekor program penanggulangan HIV/AIDS Thailand dan tidak diikuti secara konsisten.

Baca juga: Perda AIDS di Indonesia: Mengekor ke Ekor Program Penanggulangan AIDS Thailand

Tujuan program 'wajib kondom 100 persen' di Thailand adalah untuk menurunkan insiden infeksi HIV baru pada laki-laki melalui hubungan seksual dengan PSK. Soalnya, banyak laki-laki yang menolak memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan PSK.

Maka, pemerintah Thailand memberikan izin usaha kepada germo atau mucikari yang mengelola tempat pelacuran dan rumah bordir dengan syarat mereka harus memaksa laki-laki memakai kondom jika melakukan hubungan seksual dengan PSK yang jadi pekerja di tempat pelacuran atau rumah bordir.

Jika ada PSK yang terdeteksi mengidap IMS, maka yang diberikan sanksi bukan PSK, seperti yang terjadi di Merauke, tapi kepada pemegang izin usaha yaitu germo, mulai dari teguran sampai pencabutan izin usaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun