Dalam konteks seksualitas tidak ada 'perilaku seks menyimpang' karena terminologi ini berdasarkan norma, moral dan agama.
Lagi pula risiko penularan melalui hubungan seksual bukan karena sifat hubungan seksual (perilaku seks menyimpang), tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual (lihat matrik sifat dan kondisi hubungan seksual).
Risiko penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual bisa terjdai di dalam dan di luar nikah jika salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki tidak pakai kondom. Ini fakta.
Maka, mengatikan 'perilaku seks menyimpang' dengan penularan HIV/AIDS merupakan informasi yang bersifat misleading (menyesatkan) yang dalam epidemi HIV/AIDS merupakan mitos.
Baca juga: Ratusan Mahasiswa Bandung yang Tertular HIV/AIDS karena Terperangkap Mitos
Banyak yang terjerumus ke jurang perilaku berisiko tertular HIV/AIDS karena termakan mitos, misalnya orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang bukan 'perilaku seks menyimpang' merasa aman melakukan perilaku seksual berisiko.
Akibatnya, banyak orang yang tertular HIV/AIDS hanya karena termakan mitos. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H