Baca juga: Seks Bebas Jargon yang Jadi Kontra Produktif terhadap Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia
Tidak ada yang bisa menjelaskan dengan komprehensif apa yang dimaksud dengan 'seks bebas,' tapi naga-naganya mengarah ke hubungan seksual dengan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi pelacuran.
Ini yang bikin kaca-balau karena orang-orang kemudian melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan perempuan atau cewek yang bukan PSK, dalam hal ini PSK langsung yang kasat mata di lokalisasi pelacuran.
Laki-laki pun mencari cewek di berbagai tempat yang sama sekali bukan lokalisasi pelacuran, seperti melalui media sosial. Eksekusi yaitu hubungan seksual dilakukan di luar lokalisasi pelacuran yaitu di kamar kos, penginapan, losmen, hotel melati, hotel berbintang dan apartemen.
Bagi mereka itu bukan 'seks bebas' sehingga tidak ada risiko penularan HIV/AIDS. Tapi, mereka keliru karena hubungan seksual yang mereka lalukan berisiko yaitu dengan perempuan yang tidak diketahui status HIV-nya, yang dikenal sebagai PSK tidak langsung yang dalam prakteknya sama saja dengan PSK langsung, dan hubungan seksual juga dilakukan tanpa kondom.
Baca juga: AIDS di Sulawesi Selatan Didorong PSK Tidak Langsung dan Andil PSK Tidak Langsung Dorong Penyebaran HIV/AIDS di Denpasar
Rupanya, banyak orang di negeri ini, termasuk mahasiswa, yang termakan mitos 'seks bebas' sehingga mereka 'kepatil' HIV/AIDS.
Sudah saatnya pemerintah, baik pusat dan daerah, menyampaikan informasi HIV/AIDS melalui KIE dengan pijakan fakta medis agar tidak menyesatkan yang membuat banyak orang terjerumus ke perilaku berisiko tertular HIV/AIDS. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H