Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Ada Langkah Nyata Pemkab Klaten untuk Menanggulangi HIV/AIDS

9 Juli 2022   16:26 Diperbarui: 9 Juli 2022   16:38 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Sumber: dentistry.uic.edu)

tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual yaitu salah satu atau keduanya mengidap HIV/AIDS dan laki-laki atau suami tidak memakai kondom setiap melakukan hubungan seksual. Ini fakta medis (Lihat matriks).

Matriks risiko penularan HIV/AIDS berdasarkan sifat dan kondisi hubungan seksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)
Matriks risiko penularan HIV/AIDS berdasarkan sifat dan kondisi hubungan seksual. (Foto: Dok Pribadi/Syaiful W. Harahap)

Tapi, dalam berita yang dikedepankan justru mitos (anggapan yang salah), yaitu "perilaku seks bebas dengan berganti-ganti pasangan adalah resiko paling rentan penularan."

'Seks bebas' sendiri adalah istilah yang rancu bin ngawur karena tidak jelas artinya. Kalau 'seks bebas' diartikan sebagai zina, maka semua orang yang pernah berzina berarti sudah tertular HIV/AIDS.

Ternyata tidak juga! Banyak orang yang berzina tidak tertular HIV/AIDS karena kondisi saat terjadi zina keduanya HIV-negatif, atau laki-laki memakai kondom.

Berganti-ganti pasangan dalam ikatan pernikahan yang sah pun ada risiko penularan HIV/AIDS karena bisa saja salah satu dari pasangan itu mengidap HIV/AIDS.

Wakil Ketua Majelis Ulama Islam (MUI) Klaten, KH Purnomo Murtadlo, dalam berita mengatakan: "Perilaku seks bebas dan sebagainya itu adalah perbuatan fasak (melanggar agama), terutama zina. .... "

Penularan HIV/AIDS bukan karena sifat hubungan seksual seperti dijelaskan di atas, tapi karena kondisi saat terjadi hubungan seksual.

Maka, bagi warga yang gemar melalukan hubungan seksual, di dalam dan di luar nikah, dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan PSK lakukanlah dengan aman yaitu memakai kondom.

Pernyataan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Klaten, Ronny Roekmito: "Dan perilaku hidup seks sehat adalah cara terbaik mengatasi HIV/AIDS" tidak akurat karena bukan seks sehat tapi seks aman yaitu tidak melakukan hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS tanpa kondom dan memakai kondom jika melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang berganti-ganti atau dengan PSK.

Disebutkan pula: Penyalahgunaan narkoba khususnya penggunaan jarum suntik juga sangat berisiko menularkan penyakit ini. Ini juga tidak akurat karena penyalahgunaan harus dilakukan secara bersama-sama dengan memakai jarum suntik dan tabung secara bergantian. Kalau menyuntikkan narkoba sendirian, sampai kiamat pun tidak ada risiko penularan HIV dan penyalahgunaan narkoba tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun