Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

AIDS, "Hari Gini" Masih Saja Ada yang Bicara Mitos

26 November 2018   09:54 Diperbarui: 26 November 2018   09:57 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: IBTimes UK)

Kedua, bagaimana kalau salah satu dari satu pasangan mengidap HIV/AIDS? Apakah setia bisa mencegah penularan HIV pada pasangan ini?

Tentu saja tidak bisa!

Seorang guru agama di Pulau Sumatera bingung tujuh keliling karena anak keduanya lahir dengan HIV/AIDS. Dari mana sumber HIV/AIDS? Silakan simak di: Guru Agama Ini Kebingungan Anak Keduanya Lahir dengan AIDS.

HIV/AIDS adalah fakta medis. Artinya bisa diuji di laboratorium dengan teknologi kedokteran sehingga cara-cara penularan dan pencegahannya pun bisa dilakukan dengan cara-cara yang realistis bukan dengan menebar mitos yang menyesatkan.

Disebutkan pula: Sementara, kasus AIDS tertinggi di Indonesia ada pada kelompok umur 20-29 tahun sebanyak 32,5 persen.

Adalah hal yang masuk akal kalau kasus HIV/AIDS banyak terdeteksi pada rentang usia 20-29 tahun. Hal ini terjadi karena pada rentang usia ini dorongan seksual sangat tinggi dan tidak bisa diganti dengan kegiatan lain selain melalui hubungan seksual.

Celakanya, selama ini informasi tentang cara-cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS selalu dibumbui dengan norma, moral dan agama. Akibatnya, fakta media HIV/AIDS tenggelam yang muncul kemudian hanya mitos.

Misalnya, mengatikan penularan HIV/AIDS dengan pelacuran yang melibatkan pekerja seks komersial (PSK) di lokasi atau lokalisasi pelacuran. Padahal, risiko tertular HIV bukan karena seks dengan PSK di lokalisasi, tapi karena pasangan idap AIDS dan laki-laki tidak pakai kondom.

Selain itu banyak pula orang, terutama laki-laki, yang terkecoh karena mitos PSK dan lokalisasi pelacuran itu. Mereka merasa tidak berisiko tertular HIV karena seks dilakukan bukan dengan PSK dan tidak pula di lokalisasi pelacuran. Padahal, PSK dikenal dua jenis, yaitu:

(1). PSK langsung adalah PSK yang kasat mata yaitu PSK yang ada di lokasi atau lokalisasi pelacuran atau di jalanan, dan

(2). PSK tidak langsung adalah PSK yang tidak kasat mata yaitu PSK yang menyaru sebagai cewek pemijat, cewek kafe, cewek pub, cewek disko, anak sekolah, ayam kampus, cewek gratifikasi seks (sebagai imbalan untuk rekan bisnis atau pemegang kekuasaan), PSK high class, cewek online, dll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun