Tapi, berkat kesabaran pasangan yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara, ini mengasuh Khalid anak mereka tumbuh seperti layaknya anak yang lahir normal.
Selain pengasuhan dan pemberian nutrisi yang tepat, yang diingat Yanne adalah orang tuanya sering membawa dia melakukan kegiatan di luar rumah (out door), seperti ke Puncak dan pantai.
Baby Blues
Persoalan besar yang dihadapi oleh banyak ibu yang anaknya lahir prematur adalah pandangan negatif dari banyak orang. Seperti yang dialami oleh Yoanna dia sering mendapatkan pertanyaan tentang fisik anaknya yang tidak seperti bayi atau anak-anak lain, seperti berat dan tinggi badan yang berbeda dengan bayi atau anak-anak lain seusianya
Tidak sedikit ibu-ibu yang melahirkan anak prematur mengalami baby blues yaitu gangguan susana hati (mood) yang dialami oleh ibu-ibu pascamelahirkan. Ini kondisi terendah dari gangguan yang terkadang mencapai klimaks berupa depresi.
Dalam kaitan itu dr Putri mengingatkan bahwa anak yang lahir prematur pasti berbeda dengan anak yang lahir normal karena perbedaan usia saat dilahirkan. Ini perlu dipahami agar tidak terjadi baby blues atau depresi post-natal.
Ada usia gestasi atau umur kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir ibu sampai dilahirkan.
Lalu usia kronologis (usia kalender) yaitu usia sejak dilahirkan.
Selanjutnya usia koreks yaitu (usia gestasi + usia kronologis) -- 40 minggu.
Usia koreksi itulah yang jadi umur anak yang lahir prematur. Itulah sebabnya ada perbedaan antara bayi yang lahir normal dengan yang lahir prematur karena umur mereka setelah dilahirkan berbeda.
Misalnya, anak prematur yang lahir 37 minggu berbeda umurnya 3 minggu dengan anak yang lahir normal. "Ya, jelas ada perbedaan secara fisik karena perbedaan berdasarkan usia koreksi," ujar dr Putri.Â