Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memupus Mitos Seputar Anak (yang) Lahir Prematur

20 November 2018   05:44 Diperbarui: 20 November 2018   22:01 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Kris dan Nani (kedua dan ketiga dari kanan) menyampaikan pengalaman mereka mengasuh khalid pada acara Bicara Gizi berdama dr Putri (kedua dari kiri) dan Joana (kiri) dengan pemandu Marsha Pical (kanan).(Foto: Syaiful W Harahap)

Tapi, berkat kesabaran pasangan yang tinggal di Cilincing, Jakarta Utara, ini mengasuh Khalid anak mereka tumbuh seperti layaknya anak yang lahir normal.

Selain pengasuhan dan pemberian nutrisi yang tepat, yang diingat Yanne adalah orang tuanya sering membawa dia melakukan kegiatan di luar rumah (out door), seperti ke Puncak dan pantai.

Baby Blues

Persoalan besar yang dihadapi oleh banyak ibu yang anaknya lahir prematur adalah pandangan negatif dari banyak orang. Seperti yang dialami oleh Yoanna dia sering mendapatkan pertanyaan tentang fisik anaknya yang tidak seperti bayi atau anak-anak lain, seperti berat dan tinggi badan yang berbeda dengan bayi atau anak-anak lain seusianya

Tidak sedikit ibu-ibu yang melahirkan anak prematur mengalami baby blues yaitu gangguan susana hati (mood) yang dialami oleh ibu-ibu pascamelahirkan. Ini kondisi terendah dari gangguan yang terkadang mencapai klimaks berupa depresi.

Dalam kaitan itu dr Putri mengingatkan bahwa anak yang lahir prematur pasti berbeda dengan anak yang lahir normal karena perbedaan usia saat dilahirkan. Ini perlu dipahami agar tidak terjadi baby blues atau depresi post-natal.

Ada usia gestasi atau umur kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir ibu sampai dilahirkan.

Lalu usia kronologis (usia kalender) yaitu usia sejak dilahirkan.

Selanjutnya usia koreks yaitu (usia gestasi + usia kronologis) -- 40 minggu.

Usia koreksi itulah yang jadi umur anak yang lahir prematur. Itulah sebabnya ada perbedaan antara bayi yang lahir normal dengan yang lahir prematur karena umur mereka setelah dilahirkan berbeda.

Misalnya, anak prematur yang lahir 37 minggu berbeda umurnya 3 minggu dengan anak yang lahir normal. "Ya, jelas ada perbedaan secara fisik karena perbedaan berdasarkan usia koreksi," ujar dr Putri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun