[Baca juga: AIDS di Samosir, Anak-anak Home Schooling, Orang Dewasa?]
Yang paling seru adalah kalau yang terdeteksi HIV/AIDS warga Samosir yang dewasa, apa gerangan 'hukuman' yang akan diberikan Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati?
Kalau laki-laki dewasa bagaimana hukumannya? Kalau perempuan dewasa bagaimana pula hukumannya? Jika kemudian mengikuti Kristian, maka seorang laki-laki dewasa pengidap HIV/AIDS yang mempunyai istri dan anak akan dikarantina. Siapa yang cari nafkah dan mengurus istri serta anak-anaknya?
Kalau seorang ibu rumah tangga dikarantina, siapa yang mengurus suami dan anak-anaknya?
Inilah salah satu dampak buruk sosialisasi HIV/AIDS yang tidak komprehensif. Pertama, sosialisasi tidak dilakukan secara luas dan konsisten. Kedua, informasi HIV/AIDS pun selalu dibalut dengan norma, moral dan agama sehingga yang muncul hanya mitos (anggapan yang salah) tentang HIV/AIDS.
Pilihan ada di tangan kita: memahami HIV/AIDS sebagai fakta medis atau mitos? Kalau pilihannya kemudian adalah mitos, maka kita tinggal menunggu waktu saja untuk 'panen (kasus) AIDS'. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H