Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bukan Kebebasan Beragama

30 Januari 2017   20:16 Diperbarui: 31 Januari 2017   10:33 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: globalfocusmagazine.com)

Namun, banyak daerah dan kalangan yang tidak bisa menerima warga yang tidak memeluk salah satu dari agama resmi di Indonesia. Bahkan ada yang ekstrim dengan menganggap agama yang dipeluknyalah yang paling benar sehingga mengata-ngatai agama lain. Inilah salah satu faktor yang mendorong intoleransi.

Karena berpijak pada keyakinan dengan iman (beliefs), maka amatlah masuk akal kalau kemudian ada yang memeluk agama (samawi) dan ada pula yang berpegang pada religi. Maka, bukan kebebasan beragama, tapi kebebasan memilih keyakinan yang tetap mengacu kepada Yang Maha Kuasa. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun