Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Korupsi Pejabat Publik Bukan Karena Biaya Pilkada Langsung yang “Selangit”

29 September 2016   22:16 Diperbarui: 29 September 2016   22:28 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika muncul gagasan jalur independen pada pilkada Mendagri Tjahjo Kumolo, misalnya, mengatakan siapa yang akan bertanggung jawab terhadap pejabat publik tsb. jika melakukan perbuatan yang melawan hukumapi, fakta menunjukkan 361 kepala daerah itu justru kader parpol. Fakta menunjukkan parpol pengusung kepala daerah itu sama sekali lepas tangan (Pejabat Publik Korupsi, Nyabu, Mana Tanggung Jawab Parpol Pengusung?).

Agaknya, alasan pun dicari-cari agar jalur independen tidak jadi pilihan (Parpol Panik, Syarat Jalur Independen Dipersulit, Jalur “Golput” Jadi Pilihan).

Maka, sudah saatnya hukuman bagi pejabat publik yang terjerat kasus korupsi, suap dan keuangan daerah dimiskinkan dan diberikan hukuman sosial, misalnya, menyapu jalan raya dan membersihkan toilet umum. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun