Mohon tunggu...
Syaiful W. HARAHAP
Syaiful W. HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger - Peminat masalah sosial kemasyarakatan dan pemerhati berita HIV/AIDS

Aktivis LSM (media watch), peminat masalah sosial kemasyarakatan, dan pemerhati (berita) HIV/AIDS

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyoal Rencana Pemberian Gelar ‘Raja Batak’ untuk Presiden SBY

17 Januari 2011   23:39 Diperbarui: 3 Februari 2016   09:39 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan masyarakat Batak berjalan pada roda ’Dalihan Na Tolu’ yaitu (ada perbedaan penyebutan di setiap daerah): (1) hula-hula/mora (pihak keluarga istri), (2) kahanggi/dongan tubu (bersaudara berdasarkan ibu atau marga), dan (3) boru/anak boru (pihak yang mempersinting putri mora).

Dalam kehidupan sehari-hari marga menjadi identitas orang Batak. Marga dipakai dari marga ayah (patriarkat). Di Barat marga disebut sebagai family name yang justru menjadi nama panggilan biar pun ditempatkan di belakangan nama.

Nah, kalau SBY, sebagai pribadi atau presiden, diberi gelar ’Raja Batak’ maka apakah dia otomatis menyandang semua marga Batak? Ini sesuatu yang musykil dan mustahil dalam adat Batak. Jika SBY tetap diberikan gelar ’Raja Batak’ maka SBY hanya raja bagi marga yang memberikannya gelar raja kepadanya tidak (raja) untuk semua marga di suku Batak. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun