Selama 2 dekade lebih MotoGP 4-Tak diselenggarakan, hanya 4 pembalap tercatat yang menggunakan angka 1 untuk nomor balapnya. Mereka adalah Nicky Hayden (2007), Casey Stoner (2008 dan 2012), Jorge Lorenzo (2011) dan Pecco Bagnaia (2023).
Faktanya dari 3 pembalap MotoGP yakni Nicky Hayden, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo, pada musim saat mengenakan nomor 1 menjadi nomor balapnya di motor MotoGP, 3 pembalap tersebut gagal mempertahankan Juara Dunianya.
Mendiang Nicky Hayden yang meraih gelar Juara Dunia musim 2006 dengan mengenakan nomor balap 69, di musim 2007 mengganti nomor balapnya menjadi nomor 1 dan pada musim 2007 juga gagal mempertahankan gelar Juara Dunianya.
Casey Stoner yang meraih Juara Dunia musim 2007 dengan motor Ducati juga sama, Stoner yang awalnya menggunakan nomor balap 27 mengganti nomor balapnya menjadi nomor 1, dan pada musim 2008 gagal mempertahankan gelarnya. Hal tersebut juga diulangi lagi pada musim 2011 bersama motor Honda, Casey Stoner pada musim 2012 juga gagal mempertahankan gelar Juara Dunianya.
Hal yang sama juga dialami oleh Jorge Lorenzo, nomor balap yang biasanya digunakan olehnya yakni nomor 99 pasca meraih Juara Dunia musim 2010, diubah menjadi nomor 1 dan pada musim 2011 Lorenzo gagal mempertahankan gelarnya.
Secara statistik era MotoGP 4-Tak yang berlangsung 2002-2024, mestinya ada 20 kesempatan pembalap Juara Dunia yang memakai nomor balap dengan angka 1. Dari berbagai kesempatan, hanya 4 pembalap yang menggunakan nomor balap angka 1 dan dari 4 pembalap tersebut, hanya Pecco Bagnaia yang bisa mempertahankan gelar Juara Dunianya (2023).
Takhayul atau mitosnya adalah siapapun pembalap yang Juara Dunia dan mengganti nomor balapnya menjadi nomor 1 untuk musim berikutnya, maka musim berikutnya pasti gagal mempertahankan gelar Juara Dunianya.
Di musim 2022, Pecco berhasil meraih gelar Juara Dunia dengan nomor balap 63. Awal musim 2023, Pecco mengganti nomor balapnya menjadi nomor 1 dan berhasil juga untuk mempertahankan gelar Juara Dunianya serta Pecco bisa mematahkan takhayul atau mitos negatif.
Mengapa pembalap yang sudah Juara Dunia jarang memakai nomer balap dengan nomer 1?
Hal itu lebih dikarenakan alasan kontrak pembalap, pihak sponsor dan juga gengsi pembalap serta tim.
Di sisi lain, para pembalap beralasan lebih mempertahankan angka yang sudah jadi nomor balap yang dipakai sejak pertama kali meniti karier balap di MotoGP.
Selain itu, alasan yang masuk akal adalah angka dari nomor balap tersebut sangat bisa menjadi sebuah brand.
Misalnya Sang Living Legend Valentino Rossi yang identik dengan angka 46 sebagai nomor balap. Nomor tersebut dipilih karena nomor itu juga digunakan oleh Ayahandanya, Graziano Rossi saat berlaga di kelas premier (sebelum era MotoGP).
Angka 46 sudah menjadi brand atau identitas untuk Valentino Rossi. Dengan ciri khas itu, Valentino Rossi memiliki basis fanatik yang besar dan sekaligus bisa dijadikan pemasukan dari sponsor dan industri lainnya. Selain "jualan" brand VR46, Rossi juga mempunyai akademi motor yang diberi nama VR46 Riders Academy serta memiliki tim MotoGP yang bernama Pertamina Enduro VR46 Racing Team yang masih bersaing di musim 2024.
Pada musim 2024, Pecco memakai nomor balap yang sama yakni nomor 1, musim belum selesai dan Pecco masih bersaing sengit dengan Jorge Martin dan Marc Marquez untuk memperebutkan gelar Juara Dunia.
Akankah Pecco bisa mempertahankan gelar Juara Dunianya lagi secara 3 kali berturut-turut?
Mari sama-sama kita nantikan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H