Tahap selanjutnya yaitu pemasakkan, ubi jalar yang telah diparut dicampur dengan gula pasir, margarin, susu dan perisa. Untuk 90 kg ubi jalar dibutuhkan gula pasir sebanyak 20 kg, mentega sebanyak 5 kg, susu bubuk 1 kotak dan perisa 4 botol. Pencampuran semua bahan-bahan tersebut dilakukan bersamaan dalam wadah kuali. Proses pemasakkan dan pengadukkan dilakukan dengan menggunakan mesin selama 5-7 jam sambil terus diperhatikan agar hasilnya tidak mengeras. Setelah adonan tidak lengket pada kuali kemudian diangkat dan diletakkan dalam loyang pencetak yang berbentuk persegi. Dodol yang telah dimasukkan dalam cetakkan-cetakkan  didiamkan selama satu malam agar benar-benar dingin dan memadaat. Setelah dingin dan padat kemudian dodol dipotong-potong dengan menggunakan pisau potong  dengan bentuk kecil memanjang. Dodol ubi jalar yang telah dipotong-potong kemudian dikemas dalam plastik polyetilen dan disusun rapi kedalam kotak plastik yang kemudian disteker pada bagian pinggir luarnya
Â
Kesimpulan
      Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di industri dodol ubi jalar jambe dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Investasi yang dikeluarkan pada oleh industri dodol ubi jalar di kecamatan telanaipura adalah sebesar Rp. 29.683.500,-.
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh agroindustri dodol ubi jalar di kecamatan telanai pura dalam setiap satu kali frekuensi produksi adalah sebesar Rp. 10,265,-
Biaya tidak tetap rata-rata tiap bulan dari agroindustri dodol ubi jalar di kecamatan telanai pura adalah sebesar Rp. 11,061,313,-.
Penerimaan rata-rata tiap bulan adalah sebesar Rp. 22,551,000,- dan pendapatan rata-rata setiap bulan adalah Rp. 11,358,814,-.
Â
Saran
Perlu adanya peningkatan produksi baik dari kualitas maupun kuantitas agar penerimaan dan pendapatan yang diperoleh pengusaha semakin besar.