Dalam rangka pembangunan ekonomi nasional, sektor pertanian merupakan sektor dengan prioritas utama yang  mendapat perhatian oleh berbagai kalangan ekonom di indonesia. Hal ini dikarenakan jika ditinjau dari beberapa segi, sektor pertanian merupakan sektor yang dominan dalam ekonomi nasional, misalnya dalam memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional, pemberian lapangan kerja bagi penduduk yang bertambah dengan cepat, dan kontribusinya dalam penghasilan devisa negara.
Sektor pertanian yang tangguh merupakan landasan yang kuat bagi terciptanya industrialisasi melalui bisnis berskala kecil, khususnya industri.industri merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang cukup menonjol dan memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian nasional.
Kegiatan industri memberikan sumbangan kepada perekonomian nasional yang diwujudkan dalam bentuk antara lain :
(1). Menciptakan lapangan pekerjaan.(2). Peningkatan kualitas produk pertanian yang menjamin pengadaan bahan baku industry pengolahan hasil pertanian.
(3). Pewujudan pemerataan pembangunan ke berbagai pelosok diseluruh tanah air yang memiliki potensi pertanian.
(4). Mendorong terjadinya peningkatan ekspor komoditi pertanian.
(5). Peningkatan nilai tambah produk hasil pertanian.
Oleh karena itu, pengembangan industri sangat penting untuk ditingkatkan mengingat prospek dan kegunaannya.
Pengembangan industri merupakan salah satu strategi pembangunan pertanian.Menurut data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian gr ubi jalar.
Tabel 1.Komposisi Zat Gizi Ubi Jalar/100 gr
Zat Gizi
JumlahÂ
Air (g)
70
Serat (g)
0,3
Kalori (kal)
113
Protein (g)
2,3
Fe (mg)
1,0
Ca (mg)
46
Vitamin A (IU)
7,1
Vitamin B1 (mg)
0,08
Vitamin B2 (mg)
0,05
Niasin (mg)
0,9
Vitamin C (mg)
2,0
Sumber : B.sarwono, 2007. Budidaya Ubi Jalar. Penebar Swadaya. Jakarta
Industri Dodol Ubi Jalar ini didirikan pada tanggal 26 juni 2005 dan memperoleh izin Dinkes RI-PIRT.No. 202157101371 pada tahun 2006.Berdirinya industri ini awalnya dilatar belakangi oleh keinginan menambah penghasilan keluarga.
Berdasarkan analisis awal, sumber bahan baku diperoleh dari agen pengumpul dari pasar Angso Duo Jambi. Ubi jalar yang digunakan adalah ubi jalar kuning yang mengandung sedikit air dan beraroma kuat, dan bahan penolongnya adalah gula pasir, margarin, vanilli, garam dan essense yang dibeli di pasar.
Dalam kegiatan usaha pengolahan dodol ubi jalar yaitu: (1) pengupasan ubi jalar (sortasi), (2) pencucian , (3) pemarutan, (4) pemasakan, (5) pendinginan dan pemotongan, (6) pengemasan dodol ubi jalar. Untuk 90 kg ubi jalar dibutuhkan gula pasir sebanyak 20 kg, mentega sebanyak 5 kg, susu 1 kotak dan perisa 4 botol.
Studi kelayakan telah banyak dikenal masyarakat terutama masyarakat dunia usaha.Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan tersebut memberikan manfaat (benefit) bila diusahakan.Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan/proyek itu, disebut dengan studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusanmenerima atau menolak gagasan suatu usaha (proyek) yang akan dilaksanakan.
Dengan meneliti studi kelayakan industri ini diharapkan dapat memberikan informasi, seberapa jauh industri ini mampu menutupi segala kewajiban serta prospeknya di masa yang akan datang apakah usaha ini layak atau tidak. Bagi pemilik modal, melalui studi kelayakan mereka dapat mengetahui prospek perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan keuntungan yang akan diterima.
Bila suatu rencana diputuskan, tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan dalam perhitungan yang disebabkan kenaikan-kenaikan harga, baik pada saat usaha mulai dikerjakan ataupun pada saat usaha mulai beroperasi, misalnya adanya kenaikan harga bahan baku sehingga biaya produksi meningkat yang menyebabkan akan berkurangnya benefit yang diharapkan semula. Dengan adanya kemungkinan-kemungkinan tersebut, berarti perlu diadakan analisa kembali untuk mengetahui sampai dimanakah atau sejauh mana dapat diadakan penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan adanya perubahan harga tersebut.Tindakan menganalisa kembali ini disebut analisis sensitivitas.
Â
 Rumusan Masalah
      Industri Dodol Ubi Jalar merupakan salah satu kegiatan industri kecil yang mempunyai peluang untuk dikembangkan di Kota Jambi yang memanfaatkan sektor pertanian sebagai bahan baku. Sebagai bagian dari kebijakan pembangunan pertanian, peluang industri seperti ini diharapkan dapat menciptakan basis-basis pengembang industri yang menggunakan output sektor pertanian.
Tujuan dari industri ini adalah untuk dapat memperoleh total penerimaan yang lebih besar daripada total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Pendapatan yang tinggi dapat dipercaya akan dapat meningkatkan minat pengrajin untuk dapat mengembangkan usaha industri yang lebih besar dan berdampak positif terhadap usaha industri yang dikelola perusahaan ini secara keseluruhannya.
Perencanaan yang menyangkut masalah pembiayaan industri sangat perlu dilakukan agar dapat merencanakan dengan baik masalah finansialnya.Maka perlu ditelaah dari aspek-aspek finansialnya untuk membantu perencanaan dan mengevaluasi kondisi usaha yang sedang dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar terbentuk dan tersedianya informasi bagi pengrajin dalam mengambil keputusan untuk pengembangan industri dimasa yang akan datang.
Â
1. Profil Industri Dodol Ubi Jalar
      Industri dodol jambe berlokasi di perumahan aurduri E No.323 Rt.25 kelurahan penyengat rendah kecamatan telanaipura jambi. Industri ini didirikan pada tanggal 26 juni 2005 oleh bapak Rio Jatmiko dengan merek dagang "Queen" namun kemudian pada tahun 2008, melalui binaan dinas perindustrian dan perdagangan propinsi jambi, mengganti merek dagangnya menjadi "Dodol Ubi Jalar Jambe". Penggantian merek dagang tersebut sebagai bentuk promosi yang dilakukan pihak Industri kepada konsumen.
      Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Industri ini mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 4 orang baik yang berasal dari dalam maupun luar keluarga. Tenaga kerja tersebut dialokasikan untuk melaksanakan proses produksi dan mendistribusikan produk dodol ubi jalar. Pada awal berdiri, pemilik industri menggunakan modal sendiri sebagai modal awal usaha sebesar Rp 200.000, kemudian pada tahun 2006 mendapat modal tambahan dari pihak dinas perdagangan dan perindustrian provinsi Jambi sebesar Rp 16.000.000. pemilik Industri ini juga telah mendaftarkan perusahaanya  pada dinas perdagangan dan perindustrian kota jambi dengan izin Dinkes RI-PIRT No.202157101371.
      Proses produksi dilaksanakan selama 13 kali dalam sebulan dengan menghabiskan bahan baku ubi jalar sebanyak 90 kg/wajan yang menghasilkan 90 kg dodol ubi jalar/wajan dalam satu kali proses produksi, sehingga dalam satu bulan dapat menghasilkan 1170 kg dodol ubi jalar dengan penggunaan 1 wajan. Dengan demikian dalam satu tahun industri ini dapat memproduksi dodol ubi jalar sebanyak 14.040 kg (14 ton). Ubi jalar yang digunakan merupakan ubi jalar kualitas unggul yang diperoleh dari agen pengumpul di pasar Angso Duo Jambi. Jenis ubi jalar yang digunakan adalah ubi jalar kuning yang mengandung sedikit air dan beraroma kuat, sedangkan bahan penolong yang digunakan yaitu gula pasir, mentega, susu bubuk, perisa, yang dibeli di pasar.
      Pemasaran dodol ubi jalar sendiri hingga saat ini telah menjangkau hampir seluruh swalayan-swalayan di kota Jambi dengan harga Rp 4.000 untuk ukuran berat 200 gr. Untuk pembelian secara langsung oleh konsumen, pihak Industri menetapkan harga Rp 3.850 untuk ukuran berat 200 gr dan Rp 20.000 untuk ukuran berat 1 kg. sistem pembayaran yang diterima adalah pembayaran angsuran (credit) dan tunai (cash). Pembayaran secara angsuran ditetapkan pada pedagang serta pembayaran tunai ditetapkan pada konsumen langsung.
2. Proses Pembuatan Dodol Ubi Jalar
      Industri dodol jambe sangat memperhatikan pemilihan ubi jalar yang tepat digunakan dalam proses pembuatan dodol ubi jalar. Ubi jalar sebagai bahan baku utama pembuatan dodol merupakan ubi jalar kualitas baik dari jenis ubi jalar kuning yang mengandung sedikit air dan beraroma kuat, sedangkan bahan penolong yang digunakan yaitu gula pasir, mentega, susu, dan perisa. Adapun tahapan-tahapan proses pembuatan dodol ubi jalar yaitu: (1) Pengupasan kulit ubi jalar (sortase), (2) Pencucian, (3) Pemarutan,(4) Pemasakan,(5) Pendinginan dan pemotongan,(6) Pengemasan dodol ubi jalar.
      Proses pertama ubi jalar yang disiapkan sebagai bahan baku dodol adalah jenis ubi jalar kuning yang kemudian disortasi dari kulit-kulitnya. Disini ubi jalar yang dipilih adalah ubi jalar kualitas bagus tanpa cacat. Pengupasan ubi jalar ini masih menggunakan cara manual yaitu dengan pisau. Setelah ubi jalar di sortasi dari kulit-kulitnya, kemudian ubi jalar dicuci bersih untuk dilakukan proses selanjutnya. Pada tahap ini, ubi jalar harus benar-benar bersih dari kotoran-kotoran yang melekat sehingga tidak mempengaruhi rasa dodol. Ubi jalar yang telah bersih tersebut kemudian dimasukkan dalam mesin pemarut untuk dihancurkan selama 4-5 menit hingga hasilnya berbentuk bubur.
      Tahap selanjutnya yaitu pemasakkan, ubi jalar yang telah diparut dicampur dengan gula pasir, margarin, susu dan perisa. Untuk 90 kg ubi jalar dibutuhkan gula pasir sebanyak 20 kg, mentega sebanyak 5 kg, susu bubuk 1 kotak dan perisa 4 botol. Pencampuran semua bahan-bahan tersebut dilakukan bersamaan dalam wadah kuali. Proses pemasakkan dan pengadukkan dilakukan dengan menggunakan mesin selama 5-7 jam sambil terus diperhatikan agar hasilnya tidak mengeras. Setelah adonan tidak lengket pada kuali kemudian diangkat dan diletakkan dalam loyang pencetak yang berbentuk persegi. Dodol yang telah dimasukkan dalam cetakkan-cetakkan  didiamkan selama satu malam agar benar-benar dingin dan memadaat. Setelah dingin dan padat kemudian dodol dipotong-potong dengan menggunakan pisau potong  dengan bentuk kecil memanjang. Dodol ubi jalar yang telah dipotong-potong kemudian dikemas dalam plastik polyetilen dan disusun rapi kedalam kotak plastik yang kemudian disteker pada bagian pinggir luarnya
Â
Kesimpulan
      Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di industri dodol ubi jalar jambe dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Investasi yang dikeluarkan pada oleh industri dodol ubi jalar di kecamatan telanaipura adalah sebesar Rp. 29.683.500,-.
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh agroindustri dodol ubi jalar di kecamatan telanai pura dalam setiap satu kali frekuensi produksi adalah sebesar Rp. 10,265,-
Biaya tidak tetap rata-rata tiap bulan dari agroindustri dodol ubi jalar di kecamatan telanai pura adalah sebesar Rp. 11,061,313,-.
Penerimaan rata-rata tiap bulan adalah sebesar Rp. 22,551,000,- dan pendapatan rata-rata setiap bulan adalah Rp. 11,358,814,-.
Â
Saran
Perlu adanya peningkatan produksi baik dari kualitas maupun kuantitas agar penerimaan dan pendapatan yang diperoleh pengusaha semakin besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H